Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Integratif Sosial: Antara Kebutuhan Kesehatan dan Keharusan Hidup Bersosial Seorang Difabel

Views: 15

Solidernews.com – Pendekatan medik adalah salah satu pendekatan yang mendominasi prespektif masyarakat, yang fokus pada kondisi fisik dan mental seseorang. Pendekatan ini memandang difabel sebagai individu yang mengalami gangguan, kerusakan dan atau bahkan kecacatan yang memerlukan pengobatan atau rehabilitasi. Mencari penyelesaian untuk mengatasi kondisi tubuh yang dianggap tak normal itu, menjadi fokus dalam pendekatan medik. Sementara pada pendekatan sosial, difabel dipandang sebagai individu, yang dikarenakan struktur sosial yang tak inklusif, akhirnya menjadi tidak mampu atau dalam kata lain ditidak mampukan. Mendorong perubahan kondisi lingkungan menuju lingkungan yang lebih aksesibel bagi seluruh ragam difabel, menjadi fokus dalam pendekatan sosial.

Pusat Disabilitas (Pusdis) Universitas Hasanuddin memandang pendekatan medik sebagai pendekatan yang tidak seharusnya digunakan di dalam ranah pendidikan. Khususnya dalam lingkup Universitas. Mahasiswa difabel yang tak mampu mengjangkau kelas-kelasnya dengan mandiri, sama sekali bukan hasil dari ketidak mampuannya atau bahkan kekurangannya. Tetapi adalah hasil dari bangunan kampus yang tidak aksesibel. Got yang tidak tertutup, undakan di pelataran fakultas, gedung berlantai tanpa fasilitas lift, komputer di perpustakaan yang tidak dilengkapi dengan aplikasi pembaca layar dan lain sebagainya. Kampus tak bisa angkat tangan dan diam saja atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa difabel, karena ketidak mampuan itu sebenarnya disebabkan oleh pembangunan kampus dan kebijakan-kebijakan di dalam Universitas yang tidak mengakomodir kebutuhan mahasiswa difabel.

Maka dari itu, pada Senin 25 November 2024 silam, Pusdis Unhas mengadakan Kuliah Umum Bersama Fakultas Kedokteran yang mengusung tema “Into the Inclusivity: Integration of Medical and Social Model of Disability”. Kuliah umum ini diselenggarakan sebagai salah satu dari enam rangkaian road to hari disabilitas internasional Pusdis Universitas Hasanuddin.

 

Dalam kuliah umum ini, hadir dua narasumber yang kemudian diharapkan dapat memberi gambaran mengenai bagaimana pendekatan sosial dan pendekatan medik ini bekerja dalam mempengaruhi lingkungan kehidupan masyarakat difabel. Narasumber pertama adalah  dr. Nilla Mayasari, M.Kes, Sp.KFR-F (ketua Perdosri cabang Sulawesi dan Papua), juga ada pula Dr. ishak Salim, S.IP, M,A (kepala Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin). Kuliah umum ini terbuka untuk semua orang, tidak terkecuali masyarakat umum. Tetapi mayoritas peserta yang hadir adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Pusdis Unhas berharap mahasiswa kesehatan yang kelak akan menjadi tenaga kesehatan di lapangan tidak hanya memandang difabel melalui pendekatan medik, tetapi juga dapat melihat pasiennya dengan pendekatan sosial. Mahasiswa kesehatan lulusan Universitas Hasanuddin, melalui kegiatan ini, diajak dan didorong untuk menjadi tenaga kesehatan yang bukan hanya mengobati dan memberi rehabilitasi kepada pasiennya yang seorang difabel, tetapi juga dapat memberikan motifasi serta arahan yang tepat terkait bagaimana pasien tersebut dapat menjalani kehidupannya sebagai seorang difabel.

 

Dokter, perawat, bidan atau tenaga kesehatan apa saja yang memiliki bekal pengetahuan mengenai pendekatan sosial model dalam memandang individu difabel ini dapat membantu masyarakat difabel untuk mengenali dirinya dan upaya-upaya apa saja selain berobat, yang bisa dilakukannya untuk menciptakan aktifitas sosial bermasyarakat seperti sekolah, bekerja dan atau berkeluarga.

“Tidak bisa dipungkiri, pendekatan medik memang dalam beberapa hal tetap harus kita gunakan. Misalnya dalam memberikan terapi, rehabilitasi dan pernyataan kondisi-kondisi kesehatan tertentu. Tapi pendekatan medik ini jangan sampai keluar dari ranah kesehatan. Misal seperti Alif dan Ririn (mahasiswa difabel intelektual Unhas). Dalam dimensi medik, mereka disebut sebagai ADHD dan dianggap butuh penanganan-penanganan tertentu. Nah tapi di luar rumah sakit, misalnya saat mereka berinteraksi dengan teman-temannya di kampus. Mereka bukan lagi orang yang sakit. Mereka dianggap sebagai mahasiswa yang dalam proses pembelajaran, membutuhkan modifikasi-modifikasi sesuai dengan cara otak mereka bekerja,” jelas Dr. Ishak Salim S.IP, M.A dalam sesi pemaparan materinya.

Kemudian dr. Nilla Mayasari M.Kes, SP.KRF-F menyampaikan materi, dengan satu pendekatan integratif sosial. Model ini menekankan interaksi antara faktor internal (seperti kondisi kesehatan atau fungsi tubuh) dan faktor eksternal (seperti sikap masyarakat, kebijakan, dan aksesibilitas lingkungan).

 

“Khususnya dalam rehabilitasi medik, ada satu pendekatan. Namanya integratif sosial. Lewat pendekatan ini, dalam dimensi medik ya kita memang mengakui bahwa difabel tertentu itu butuh penanganan medik. Tapi hal-hal lain dari dirinya, misal kebutuhan untuk berinteraksi dan bersekolah, juga tetap harus berjalan beriringan dengan proses rehabilitasi.” Ungkap dr. Nilla.

Singkatnya, model ini menggabungkan aspek medis, psikologis, sosial, budaya, dan lingkungan dalam memahami individu difabel. Tidak hanya menyoroti kondisi tubuh seseorang, tetapi juga bagaimana lingkungan mendukung atau menghambat partisipasi individu difabel itu di dalam masyarakat.

Melalui pemaparan materi, Dr. Nilla dan Dr. Ishak mengajak peserta, terkhususnya para calon dokter dan tenaga kesehatan untuk lebih mendekatkan diri dengan pengetahuan mengenai inklusi difabel. Hanya menggunakan pendekatan medik dalam tindakan-tindakan kesehatan dan lalu meninggalkannya di ruang-ruang non kesehatan, amat sangat membantu individu difabel untuk tumbuh lebih baik lagi.[]

 

Reporter: Nabila May

Editor      : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content