Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Inklusif Z, Komunitas Generasi Z untuk Mewujudkan Dunia tanpa Diskriminasi bagi Difabel

Views: 52

Solidernews.com – Dibalik maraknya diskriminasi hak-hak difabel di seluruh Indonesia, seakan kata

‘inklusif’ itu hanya dijadikan jargon belaka tanpa wujud nyata, bahkan aksi inklusif yang digadang-gadang oleh banyak institusi inklusif sepenuhnya belum terealisasi. Melihat kemelut yang terjadi, para pelajar dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta membentuk sebuah komunitas bernama Inklusif Z. Komunitas ini resmi dibentuk pada tanggal 1 November tahun 2024. Nama ‘Inklusif Z” itu sendiri diprakarsai oleh Arif Prasetyo, sang pendiri  yang berharap komunitas ini akan dikelola oleh generasi Z yang inovatif, inisiatif, produktif, dan berjiwa kepemimpinan.

 

Sejarah  Berdirinya ‘Inklusif Z

Berawal dari pengalaman Shiva Qolbi Nuriya, ketua panitia komunitas tersebut. Ketika itu, Shiva menjadi relawan di unit layanan difabel di UIN  Sunan Kalijaga. Ia menyaksikan diskriminasi yang dialami mahasiswi berinisial ‘N’ dalam proses pembelajaran.  Shiva menceritakan bahwa ‘N’  dijauhi teman-teman setiap ada tugas makalah dan dosennya itu pun tidak mau mengajari ‘N” untuk menyusun makalah. Kejadian itu menggugah hati Shiva untuk menciptakan suatu program yang bisa menyadarkan teman-teman nondifabel bahwa orang-orang berkebutuhan khusus atau difabel ada di sekitar mereka. Setelah berdiskusi dengan Arif Prasetyo, akhirnya, komunitas Inklusif Z pun terbentuk.

 

Tujuan Didirikannya Komunitas Inklusif Z

Komunitas Inklusif Z mempunyai empat tujuan penting  di antaranya:

  1. Meningkatkan kesadaran inklusif dari Generasi Muda

“Kesadaran inklusif itu bisa terwujud jika orang-orang di sekitar kita tahu, tetapi orang yang peduli di dunia difabel belum tentu mau tahu maka kita harus memberitahu mereka terlebih dahulu agar mereka sadar,” ungkap Shiva kepada solidernews pada Rabu, 6 November 2024.

Shiva menambahkan bahwa banyak organisasi yang dibentuk oleh kaum milinial/generasi Y yang kini tidak aktif lagi mengangkat isu difabel meskipun organisasi tersebut masih ada. Ia berharap kesadaran inklusif itu bisa tertanam sejak dini, khususnya dari kalangan generasi Z.

  1. Mendukung Pemberdayaan Difabel

Dalam rangka pemberdayaan difabel, komunitas Inklusif Z telah melaksanakan empat program pemberdayaan difabel dari tanggal 1-6 November 2024, Antara lain:

Inclusive Campus Walk Virtual Tour, 2 November 2024, webinar yang membahas fasilitas kampus inklusif di empat kampus di Indonesia, dua kampus di Malaysia, tiga kampus di Amerika, dan dua kampus di Eropa.  Menariknya, webinar ini menghadirkan mahasiswa dan mahasiswi yang belajar di kampus-kampus tersebut sebagai pembicara.

Scholarship for All: Beyond the Borders Unlock Your Journey, 3 November 2024, webinar ini membahas tips dan triks untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri bagi difabel. Pembicaranya adalah  Abi Marutama, seorang difabel netra yang sukses meraih beasiswa di luar negeri.

Accelerate Your Campus Skills, 3 november 2024, webinar yang memberikan pelatihan mengenai keterampilan penulisan makalah dan keterampilan akademik lainnya. Pembicara dalam webinar ini adalah Himawan Putranta, dosen UIN Sunan Kalijaga yang juga seorang penulis jurnal Scopus dan SINTA.

Konsultasi dengan psikolog, 6 November 2024. Kegiatan offline ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, setiap difabel yang telah terdaftar bisa berkonsultasi dengan mahasiswa psikolog secara gratis.

 

  1. Melibatkan Semua Difabel dalam Komunitas

Shiva mengatakan bahwa komunitas Inklusif Z berkomitmen melibatkan difabel dalam pengelolaan organisasi ini. Saat ini sejumlah mahasiswa dan mahasiswi difabel dari UIN Sunan Kalijaga telah aktif dalam organisasi ini.

“Saya berharap semua struktur organisasi “inklusif Z’ itu dikelola oleh para difabel. Saya ingin semua difabel sebagai pelaku program Inklusif Z bukan hanya sebagai penerima,” kata Shiva.

  1. Menghapus Diskriminasi

Salah satu harapan besar Shiva adalah agar teman-teman difabel tidak dianggap berbeda. “harapannya teman-teman difabel tidak dipandang berbeda karena kita semua sama. Kalau ada yang membutuhkan bantuan ya berikanlah bantuan tanpa ada diskriminasi,” ujar Shiva menutup wawancara.

 

 Kerjasama dan Kolaborasi

Meski masih terbilang komunitas baru, Inklusif Z sudah bekerja sama dengan Indonesia Judicial Research Society, SAPDA Jogja, Konekin Indonesia, Difabel Zone Id, UKM Peduli Difabel UGM, Brailleliant Indonesia, KITS Malaysia, Dema UIN SUKA, Sema UIN SUKA, Komnas Disabilitas RI, dan Bertumbuh Community.

Yuk, bagi teman-teman yang ingin mendapatkan berbagai program bermanfaat dari Inklusif Z, teman-teman bisa bergabung ke grup WhatsApp dengan mengklik tautan ini dan untuk mengikuti perkembangan dan informasi terbaru dari Inklusif Z, teman-teman bisa mengikuti akun Instagram Inklusif Z ini.[]

 

Reporter: Tri Rizki Wahyu

Editor     : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content