Views: 4
Solidernews.com – Dalam video marshanda99 yang berkolaborasi dengan akun jerrelim yang menceritakan tentang difabel mental, yang bisa dilihat pada link https://www.instagram.com/reel/CyiNh-LPAeh/?igsh=MTE3MGl3cmZxN3Zjcw%3D%3D, marshanda bercerita kepada jerren lim tentang pengalamannya di masa lalu waktu ia masih aktif di dunia enterteiment. Ia menceritakan bahwa dia berteman dengan artis dengan jumlah followers yang lebih banyak daripada marshanda, namun sejak marshanda terang terangan kepada publik bahwa ia memiliki masalah kesehatan mental, manajemen dari artis yang sudah akrab dengan marshanda tersebut melarang artis tersebut untuk berteman terang terangan di depan publik hanya karena marshanda adalah public figure yang mengakui bahwa ia memiliki bipolar. Marshanda mengatakan bahwa ia cukup kaget bahwa difabel mentalnya mempengaruhi kehidupannnya serara sesignifikan. Dari pengalamannya tersebut, ia menyatakan bahwa topik masalah mental adalah topik yang berbahaya di Indonesia. Postingan tersebut dibuat pada tanggal 18 Oktober 2023.
Postingan tersebut mengundang komentar yang beraneka ragam. Ada yang menyatakan bahwa ia seringkali merasa dilemma Ketika berteman dengan teman yang memiliki masalah atau difabel mental karena ia takut bahwa ceritanya justru akan memicu kekambuhan gejala difabel mental orang tersebut. Ada juga yang menceritakan bahwa ia kesulitan untuk meyakinkan kepada keluarganya bahwa masalah yang dialaminya adalah difabel mental. Hal yang ada adalah dia dibawa dari 1 orang pintar ke orang pintar lainnya, dibawa dari 1 ustad ke ustad lain untuk diruqiah. Ia merasa berjuang sendiri untuk pengobatan yang tepat. Ada komentar lain yang kali ini berasal dari aku publik figure lainnya di Instagram yang merupakan dokter yang memiliki difabel mental dengan id Instagram emasuperr. Ia menceritakan bahwa ia sudah 5 tahun terdiagnosis bipolar dan halusinasi auditorik oleh karenanya ia sering menghilang dari sosial media Ketika sedang relaps atau kambuh. Ia juga pernah berbicara soal hal ini di akun youtubenya namun yang ada malah mendapatkan teguran. Ia kemudian berterimakasih kepada marshanda karena sudah memberikan awareness terkait bipolar. Ada juga akun lain yang menceritakan bahwa dulu pada saat kuliah ada temannya Bernama Y yang dilarang dekat sama dirinya sampai sampai ia dilarang memberitahukan tugas-tugas yang ada di Kampus. Apabila dirinya tersebut ketahuan dekat dengan Y maka dirinya akan dijauhi. Lebih buruknya lagi, yang memberitahukan tentang hal ini adalah Y yang diberitahu langsung oleh teman terdekatnya yang bersangkutan.
Kesimpulannya adalah orang dengan masalah mental atau difabel mental masih mendapatkan stigma yang sangat tinggi di masyarakat Indonesia. Entah itu apabila seseorang mendekati difabel mental maka akan dijauhi teman terdekatnya, atau entah itu teman dekat orang dengan difabel mental menjadi lebih bingung untuk bercerita tentang banyak hal karena takut ceritanya tersebut akan memicu kambuhnya gejala teman dengan difabel mental tersebut, atau malah suara orang difabel mental tersebut dibungkam dan ia diminta untuk tidak membicarakannya pada orang lain.
Penulis: Rahmat Fahri Naim
Editor : Ajiwan
Biodata penulis
Rahmat Fahri Naim merupakan individu dengan difabel ganda. Pertama ia memiliki kondisi spektrum autisme. Kedua, ia memiliki kondisi narkolepsi, kondisi yang masuk dalam kategori gangguan langka atau rare disorder. Saat ini tergabung di Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel Indonesia. Ia memiliki minat untuk mendalami isu isu Invisible Difability atau yang dalam Bahasa Indonesianya disebut difabel tak kasat mata. Penulis bisa dihubungi melalui akun r_fahri_n yaitu id instagramnya.