Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Ini Pengalaman DPC Pertuni Kota Makassar Akses Layanan Kesbangpol

Views: 8

Solidernews.com — Pada Rabu, 23 April 2025, Solidernews meliput langsung rombongan Dewan Pengurus Cabang Persatuan Tunanetra Indonesia (DPC Pertuni) Kota Makassar yang melakukan kunjungan ke kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar di Jl. Ahmad Yani No. 2. Dipimpin oleh Ketua Indri Lies Wenakati, didampingi Andreas Mirri sebagai Koordinator Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi, Yenni Asrini selaku anggota seksi yang sama, serta Bakri dari Seksi Sosial dan Kekeluargaan, mereka datang bukan hanya untuk mengurus legalitas organisasi, tetapi juga untuk menilai langsung kualitas pelayanan publik bagi difabel netra.

Begitu tiba, mereka disambut hangat oleh bagian resepsionis di lobi dan diarahkan hingga ke dalam ruangan Kesbangpol. Sesampainya di dalam, Dian, staf non-ASN yang menangani ormas dan verifikasi berkas, memberikan pelayanan sangat ramah dan profesional. Satu per satu dokumen diserahkan oleh DPC Pertuni, dan setelah diteliti ternyata masih ada beberapa yang perlu dilengkapi. Dengan sabar Dian menjelaskan, “Mungkin satu–dua hari surat tugas pemantauan sudah bisa terbit. Nanti tim kami akan turun untuk memantau alamat domisili dan kelayakan sekretariat. Kalau semua sudah sesuai, itu baru bisa diproses.”

“Kalau nanti ada yang mau diperjelas lagi, bisa telepon saya saja,” tambahnya. Sikap ramah dan profesional inilah yang membuat para pengurus merasa dihargai.

Dalam sesi tanya jawab, Solidernews menanyakan manfaat mengurus legalitas. Dian menegaskan bahwa dengan tercatat di Kesbangpol, Pertuni resmi diakui pemerintah kota, sehingga ketika mengadakan kegiatan sosial, mereka cukup menunjukkan bukti pendaftaran. Soal perizinan ke Dinas Sosial, Dian pun memberi arahan: “Itu ranah Dinsos, tapi biasanya mereka juga menanyakan legalitas—kita tinggal tunjukkan dokumen dari Kesbangpol.” Saat ditanya cara mengajukan audiensi dengan Wali Kota, Dian kembali membantu: “Lewat bagian umum, nanti mereka yang mengagendakan. Tapi kalau misalnya belum tahu ruangannya, silakan teman-teman ke sini, nanti saya antarkan ke bagian umum.”

Setelah urusan kunjungan selesai, Andreas, Yenni, Bakri, dan Indri sebagai Ketua memberikan penilaian atas pelayanan Kesbangpol. Andreas mengaku terkejut karena antisipasi awalnya akan menemui kendala.

“Menurut saya luar biasa. Sangat welcome untuk kaum tunanetra. Pertama-tama kita duga akan mengalami kesulitan, ternyata di luar dugaan sangat ramah,” terangnya.

Yenni juga menambahkan, “Pelayanannya ramah—saya belum tahu di tempat lain, tapi untuk di Kesbangpol ini sudah baik.” Sementara Bakri mengapresiasi penjelasan menyeluruh dari Dian, yang tidak hanya menunjukkan alur pengurusan dokumen, tetapi juga memberi petunjuk soal langkah-langkah selanjutnya dan manfaat pendaftaran di Kesbangpol.

“Kalau menurut saya, sambutannya tadi bagus. Karena di samping memberikan penjelasan terkait apa yang kita urus, dia juga memberi arahan tentang ke depannya nanti ketika kita mau audiensi. Terus, dia juga sempat menyampaikan manfaat ketika kita sudah terdaftar di Kesbangpol Kota Makassar,” ucap Bakri.

Di akhir, sebagai ketua, Indri juga memberikan pendapatnya:
“Soal kesan, saya terkesan banget malah. Karena kan jarang-jarang ada lembaga yang ramah disabilitas, dalam arti tidak mempersulit. Terus, cara kerjanya cepat tanggap—mulai dari resepsionis di bagian luar yang mau antar kita ke dalam. Saya senang dengan sambutan seperti ini. Sampai ke dalam, pegawainya Kesbangpol juga ramah-ramah. Harapanku, semua lembaga bisa menerapkan hal demikian, karena kan  lembaga pemerintah itu merupakan lembaga pelayanan publik toh. Jadi, kurang lebih begitu sih penilaianku,” ungkap perempuan berdarah Bugis Melayu ini.

Lalu, ketika dimintai pendapatnya mengenai lika-liku proses perjalanan Pertuni Makassar mendaftar ke Kesbangpol dan manfaat bila organisasi terdaftar di Kesbangpol, Indri menjawab:

“Organisasi Pertuni Makassar ini kan juga baru awal ke Kesbangpol. Jadi, masih ada beberapa dokumen yang ternyata belum lengkap kami bawa. Kita masih harus mengurus masalah sekretariatnya di mana, surat domisilinya, dan yang paling penting sebenarnya itu adalah kekompakan kita dalam organisasi. Karena sebenarnya itu semua tidak bakal ribet kalau dalam satu tubuh organisasi itu semua mau bergerak cepat dan kerja samanya bagus. Kan terkadang kendalanya itu adalah ada sebagian anggota yang cepat bergerak, ada juga yang lambat, jadinya terhambat. Jadi, kalau saya, kita harus solid menjadi satu tim dalam organisasi agar semua kelengkapan segera terselesaikan,” jawab Indri.

“Lalu, ketika berbicara soal manfaat yang didapatkan organisasi kalau terdaftar di Kesbangpol itu antara lain, kita punya organisasi itu legalitasnya lebih jelas, mengurus kegiatan juga bakal lebih mudah karena kita sudah punya surat resminya. Kemudian, lebih diakui juga toh sama Pemerintah. Jadi, apapun yang kita urus, apalagi berkaitan dengan lembaga Pemerintah, insya Allah itu bakal lebih mudah. Kita juga mau cari pendanaan dari lembaga non-Pemerintah, itu juga bisa lebih mudah karena organisasinya kita sudah punya legalitas yang menguatkan posisinya dan pastinya terpercaya. Jadi, kalau saya, teman-teman yang punya organisasi dan belum terdaftar di Kesbangpol bisa segera mengurus dan baca semua kelengkapan berkasnya supaya lebih cepat selesai, dan paling penting semua anggota harus bergerak cepat supaya semua hal yang diurus, apalagi berkaitan dengan berkas legalitas organisasi, bisa segera terselesaikan dengan efektif,” pungkasnya.[]

 

Reporter: Andi Syam

Editor     : Ajiwan Arief

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content