Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia dan Upayanya Wujudkan Inklusivitas dalam Beragama

Views: 91

Solidernews.com –Keberagaman masyarakat Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Di dalamnya, terdapat berbagai kelompok dengan identitas dan kebutuhan yang berbeda-beda. Inklusivitas, sebagai sebuah prinsip yang menjunjung tinggi kesetaraan dan partisipasi semua warga, menjadi kunci utama untuk menciptakan harmoni dan keadilan dalam masyarakat yang majemuk ini. Inklusivitas memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisiknya, memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi penuh dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama.

Bagi masyarakat difabel, inklusifitas dalam kehidupan beragama memiliki arti yang sangat penting. Agama adalah sumber kekuatan, harapan, dan identitas bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Oleh karena itu, memastikan bahwa masyarakat difabel memiliki akses yang sama terhadap pendidikan agama, praktik keagamaan, dan komunitas keagamaan adalah sebuah keharusan. Dalam konteks inilah Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) hadir sebagai organisasi yang secara konsisten memperjuangkan hak-hak Difabel Netra muslim untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Sejak didirikan pada tahun 1999 di Bandung, ITMI telah menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan inklusivitas bagi Difabel Netra muslim di Indonesia. Komitmen ITMI terhadap inklusivitas, terutama dalam bidang keagamaan, telah diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif yang inovatif dan berdampak luas. Di antara program-program yang telah dilaksanakan oleh ITMI adalah sebagai berikut

 

Memperjuangkan Sarjana-Sarjana Difabel Netra menjadi Guru Al-Qur’an Braille

Salah satu langkah awal yang monumental dari ITMI adalah perjuangan mereka agar para Difabel Netra yang memiliki kualifikasi sarjana pendidikan agama Islam dapat diakui dan dipekerjakan sebagai guru di lingkungan Kementerian Agama. Pada periode Tahun 2000 sampai dengan 2010, ITMI telah memperjuangkan puluhan Sarjana Difaabel Netra untuk mengajar Al-Qur’an Braille kepada peserta didik Disabilitas Netra di bawah Instansi Kementerian Agama Republik Indonesia. Upaya ini dilakukan jauh sebelum adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 yang mengamanatkan kuota 2 persen bagi Difabel untuk bekerja di instansi pemerintah. Perjuangan ITMI ini akhirnya melahirkan puluhan Guru Difabel Netra yang mengajar Al-Qur’an Braille di berbagai daerah di Indonesia.

Simak juga ..  Tingkatkan Literasi Difabel Netra, Komunitas Lintas Berkolaborasi dengan Lentera App Selenggarakan Pelatihan Menulis

ITMI Perjuangkan  Difabel Netra dalam mengakses Ibadah Haji dan Umrah

Selain Pendidikan Agama Islam, ITMI juga berperan penting bagi Difabel Netra mengakses Ibadah Haji dan Umrah. Ibadah Haji, yang merupakan rukun Islam, adalah impian banyak umat muslim di seluruh dunia. Namun, bagi Difabel Netra, melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah dapat menjadi tantangan yang besar. Selain biaya yang tidak sedikit, tantangan aksesibilitas juga menjadi kendala yang harus dihadapi.

Melalui advokasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Lembaga Rabithah (Lembaga Arab Saudi), Yayasan Syeh Ali Jabir, serta lembaga-lembaga lain yang mendukung puluhan Difabel Netra untuk melaksanakan Haji dan Umrah. ITMI memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para Difabel Netra agar mereka dapat melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah dengan lancar dan khusyuk. ITMI berhasil memfasilitasi puluhan Difabel Netra muslim untuk dapat melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah. Setidaknya, pada periode 2009 sampai dengan 2024 lebih dari sepuluh Difabel Netra dapat menunaikan Ibadah Haji maupun Umrah yang diupayakan oleh ITMI dan beberapa lembaga lain.

 

Perjuangkan akses TIK untuk para Difabel Netra Muslim

Di era digital saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. TIK dapat membuka pintu bagi masyarakat difabel untuk mengakses informasi, berkomunikasi, belajar, dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali juga dalam hal keagamaan. TIK merupakan sarana penting dalam peribadahan. Sebagai contoh, dengan menggunakan Teknologi, Difabel Netra dapat mencari Ayat-Ayat Al-Qur’an yang diinginkan dengan mudah. ITMI menyadari betul akan hal ini dan telah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Telkom, dan lembaga lainnya untuk menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi TIK bagi difabel netra. Pada Tahun 2010, ITMI bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menyelenggarakan pelatihan Komputer Bicara yang diperuntukan bagi Difabel Netra Muslim di Bandung. Kemudian, pada Tahun 2023, ITMI kembali menyelenggarakan pelatihan Komputer untuk Difabel Netra, kali ini bekerjasama dengan Yayasan Telkom Bandung.

Simak juga ..  Kemenag Terbitkan Kitab Dhammapada Versi Braille untuk Umat Budha

Upaya ini merupakan manifestasi dari komitmen ITMI untuk memfasilitasi aksesibilitas TIK bagi Difabel Netra, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, dan akses ibadah. Melalui pelatihan TIK, para Difabel Netra diajarkan cara menggunakan komputer, internet, dan berbagai aplikasi yang dapat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.

 

Membuka Akses Kitab Suci Al-Qur’an bagi Difabel Netra Muslim

Salah satu kontribusi terbesar ITMI adalah dalam upaya akses terhadap kitab suci Al-Qur’an bagi Difabel Netra. Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam, dan setiap muslim memiliki hak untuk mempelajari dan memahami isinya. Namun, bagi Difabel Netra, membaca Al-Qur’an secara langsung bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, ITMI bekerjasama dengan Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS), Yayasan Raudhatul Makfufin, dan beberapa lembaga lainnya untuk merumuskan penulisan Al-Qur’an Braille dan modul pembelajaran Al-Qur’an Braille. Dari Tahun 2007 sampai dengan sekarang, ITMI bersama LPMQ dan beberapa lembaga lain terus mengupayakan akses Difabel Netra terhadap Al-Qur’an. Hasilnya, pada Tahun 2022 pedoman Al-Qur’an Braille berhasil dirumuskan. Selain itu, Modul Al-Qur’an Braille yang diberi nama “Iqrana” juga berhasil ditulis. Saat ini, ITMI bersama dengan LPMQ dan beberapa lembaga lainnya sedang merumuskan Buku Tajwid bagi Difabel Netra.

 

Perluas Jaringan

Saat ini, ITMI terus mengembangkan sayapnya dengan membentuk cabang-cabang di berbagai daerah di Indonesia. Ketua ITMI,  Yogi Matsuni dalam pertemuan dengan para Anggota ITMI di Bandung menyampaikan bahwa ITMI telah mulai menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Difabel Netra muslim di wilayah timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua. Bahkan, Difabel Netra di wilayah tersebut telah berkomitmen untuk membentuk ITMI di daerah mereka masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa ITMI semakin dikenal dan diakui keberadaannya oleh para Difabel Netra muslim di seluruh Indonesia.

Simak juga ..  Berikan Edukasi Pada Difabel Netra, KPU RI Adakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan

ITMI adalah contoh nyata dari organisasi yang berdedikasi untuk memperjuangkan hak-hak Difabel, khususnya Difabel Netra muslim di Indonesia. Melalui berbagai program dan kerjasama dengan berbagai pihak, ITMI telah berhasil menciptakan perubahan positif dalam kehidupan Difabel Netra muslim, baik dalam bidang pendidikan, keagamaan, TIK, maupun akses terhadap kitab suci. Dengan terus mengembangkan jangkauannya dan memperkuat jaringan kerjasama, ITMI diharapkan dapat terus berperan penting dalam mewujudkan inklusivitas yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.[]

 

Penulis: Fidi Andri Rukmana

Editor      : Ajiwan

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

berlangganan solidernews.com

Tidak ingin ketinggalan berita atau informasi seputar isu difabel. Ikuti update terkini melalui aplikasi saluran Whatsapp yang anda miliki. 

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content