Views: 7
Solidernews.com – Difabel merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki hambatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi difabel ini dapat dibantu dengan alat bantu agar tetap bisa melakukan aktivitas. Bagi difabel maupun non difabel, rumah merupakan hunian yang digunakan sebagai tempat berteduh, menghabiskan waktu bersama keluarga dan sebagai tempat tinggal yang nyaman.
Rumah yang nyaman merupakan harapan bagi setiap individu. Tak terkecuali bagi difabel yang membutuhkan aksebilitas yang lebih daripada individu lain. Difabel membutuhkan hunian yang ramah bagi mereka agar dapat tinggal dengan bebas hambatan, mudah akses. Dengan demikian, rumah bagi difabel idealjya ramah dari sisi struktur dan memiliki sejumlah kemudahan yang dapat menjangkau segaka fasilitas yang tersedia.
Desain rumah difabel yang ramah dapat memudahkan aksebilitas yang akan meningkatkan kualitas hidup difabel secara signifikan dan merasakan kemudahan tinggal dirumah. Rumah bagi difabel memiliki spesifikasi sendiri. Menurut pengamat aksebilitas Ikatan Arsitek Indonesia atau IAI, terdapat tiga unsur utama aksebilitas hunian bagi difabel yaitu aksebilitas, keamanan bagi penghuni dan kenyamanan tanpa mengabaikan unsur estetika.
Bagi difabel, aksebilitas menjadi hal utama yang perlu dilakukan demi kenyamanan dan keamanan di tempat tinggal. Aksebilitas yang baik akan membuat difabel semakin nyaman tinggal dirumah. Dalam hal ini terdapat ide desain rumah bagi difabel yang disebut Desain Universal yang artinya infranstuktur rumah yang bebas penghalang bagi difabel.
Desain rumah universal bertujuan memudahkan difabel dalam beraktivitas di daam rumah. Konsep desain rumah universal tidak beda jauh dengan rumah pada umunya. Desain bangunan yang dihasilkan tidak hanya bagi difabel tetapi berlaku bagi semua orang termasuk bagi lansia dan ibu hamil.
Mengapa desain rumah universal direkomendasikan bagi difabel?
Pembuatan bangunan menggunan desain rumah universal dapat memudahkan bagi difabel. Karena menyediakan keseteraan dalam aksebilitas. Perencanaan ruang rumah bagi difabel dilakukan dengan sedikit berbeda. Perlunya memperhatikan secara rinci mengenai keleluasaan serta pergerakan penggunaan ketika berada di dalam rumah.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mendesain rumah bagi difabel yaitu :
- Rumah Tanpa Hambatan
Rumah tanpa hambatan dibangun agar mudah diakses serta structural dan kemudahannya yang menjangkau fasilitas yang tersedia. Bagi difabel fisik yang mempunyai hambatan untuk bergerak dengan mudah. Rumah tanpa hambatan membuat difabel melakukan aktivitas secara leluasa dan mandiri tanpa penghalang rintangan dalam pergerakannya.
Rancangan desain rumah difabel ini, dilakukan dengan peletakan interior dan zonasi ruang menjadi faktor penting bagi rumah difabel. Seperti penataan barang yang tepat, tidak menggangu pergerakan, mudah diraih, tertata rapi dan tidak berantakan.
- Pencahayaan rumah difabel
Pencahayaan dibutuhkan didalam rumah guna menghadirkan cahaya yang baik ke semua penjuru ruangan. Pencahayaan alami dan sirkulasi yang baik akan memberi kualitas kesehatan bagi penghuni. Bagi difabel mental seperti Autisme, ADHD, dan disleksi. Pencahayaan yang terlalu terang dapat menggangu senstifitas penglihatan.
Pencahayaan alami akan membantu beberapa individu dengan autisme, ADHD dan disleksia untuk tidak merasa terganggu dengan cahaya yang terlalu terang dari lampu.
Fasilitas khusus
Difabel membutuhkan fasilitas khusus yang dapat membantu mereka ketika bergerak dan berkegiatan. Seperti sarana yang membantu dalam berjalan dan bergerak, yaitu handrail, ramp dan tiang penopang tarikan.
Untuk memudahkan difabel, pemasangan handrail disepanjang area yang tidak memiliki eleman akan dapat membantu berjalan. Terutama di area toilet dan kamar mandi.
- Kamar mandi dan tangga
Rancangan kamar mandi sangat penting diperhatikan agar terbebas dari hambatan dan menjadi ruang yang aman dan nyaman. Kamar mandi yang aman bagi difabel setidaknya memiliki luas sebesar 120×120 cm. ukuran tersebut akan memberi keleluasaan ruang gerak dan rasa aman ketika berada di kamar mandi. Kamar mandi hendaknya menggunakan material yang anti licin dengan tambahan tempat duduk dekat shower.
Bagian tangga juga merupakan bagian yang tak kalah penting. Perlunya menggunakan keramik berbahan anti slip/licin. Serta permukaan anak tangga yang rata dengan pegangan anak tangga di kedua sisi. Arah tangga yang lurus akan membantu sehingga memudahkan difabel ketika melangkah. Sebagai tambahan, berikan tambahan penanda di awal dan penghujung bagian tangga.[]
Penulis : Emsya
Editor : Ajiwan