Views: 13
Solidernews.com – Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU) merupakan organisasi yang lahir dari semangat inklusi dan pemberdayaan untuk kelompok difabel dari Organisasi Muhammadiyah. Didirikan pada 21 Juni 2021, HIDIMU berkomitmen untuk menjadi wadah bagi masyarakat difabel agar dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Organisasi HIDIMU bernaung di bawah Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif. Berdiri sebagai wadah untuk para difabel membangun diri, memperjuangkan hak, dan tempat untuk belajar bersama, HIDIMU terus berproses, hingga memiliki cabang di beberapa daerah.
Fajri Hidayatullah, Ketua Umum HIDIMU menjelaskan kalau HIDIMU berperan sebagai wadah rekan-rekan difabel untuk mengembangkan diri, meningkatkan pemberdayaan, dan tempat untuk melakukan advokasi terkait hak-hak masyarakat difabel. HIDIMU dibangun tidak hanya untuk difabel muslim saja. Melainkan rekan-rekan difabel dari lintas agama, juga dapat bergabung di HIDIMU untuk bersinergi bersama. Karena sesuai mandat Muhammadiyah, yang menjadikan rahmatal lil alamin sebagai salah satu pijakan.
“HIDIMU ini juga menjadi tempat untuk semua kalangan. Tidak hanya dari difabel muslim saja. Karena bagaimana pun kita harus menjadi rahmat bagi seluruh alam dan bermanfaat bagi umat. Sesuai yang dicontohkan Rasulullah pada piagam Madinah,” jelas Fajri pada wawancara via telepon 16 Januari 2025.
Meningkatkan Kualitas Difabel
HIDIMU hadir dengan misi yang jelas untuk meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumber daya difabel. Beberapa poin penting dalam misi HIDIMU meliputi:
- Pendidikan dan Kebudayaan: Memajukan pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat difabel agar mereka dapat mengembangkan potensi diri.
- Ekonomi dan Kewirausahaan: Mendorong perekonomian dan kewirausahaan yang berkualitas bagi masyarakat difabel, sehingga mereka dapat mandiri secara finansial.
- Kesehatan dan Kesejahteraan: Meningkatkan akses kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat difabel agar mereka dapat hidup dengan lebih baik.
Lewat MPKS, Lazismu, serta HIDIMU, wadah ini hendak memberikan dan berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup difabel. Program pembekalan, pinjaman usaha, UMKM, dan kajian ilmu, menjadi beberapa hal yang dilakukan HIDIMU untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat difabel.
“Iya, mas. Para difabel yang memiliki produk, sangat diberi ruang. Utamanya pada event-event Muhammadiyah. Seperti acara selapanan HIDIMU, bazar dari Muhammadiyah, dan sebagainya. Banyak stand dibangun untuk membantu memperluas jangkauan pasar produk pengusaha difabel,” jelas Akbar, anggota HIDIMU Yogyakarta pada wawancara via telepon 16 Januari 2025.
“Anggota kader HIDIMU dapat mengakses pinjaman di Lazismu untuk modal usaha,” jelas Fajri.
Kepemimpinan dan Pengembangan Organisasi
Pada April 2024, Fajri Hidayatullah terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat HIDIMU untuk periode 2024-2029. Fajri, seorang difabel netra, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang ilmu politik dan administrasi. Dalam kepemimpinannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif. Ia menyatakan bahwa setiap individu, termasuk masyarakat difabel, memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa.
Fajri juga menggaris bawahi bahwa HIDIMU bertujuan untuk menjawab tantangan yang ada di masyarakat terkait pemenuhan hak-hak kelompok difabel sesuai dengan amanat undang-undang tentang difabel. Dengan dukungan dari Muhammadiyah, HIDIMU berupaya menciptakan lingkungan yang ramah bagi difabel.
“HIDIMU ini juga sebagai wadah untuk memperjuangkan hak difabel, mas. Kita juga melakukan advokasi, audiensi, dan juga ikut aktif dalam mengawal isu difabel. Utamanya yang kini kita tengah perjuangkan, yaitu hak konsesi sesuai amanat undang-undang No. 8 Tahun 2016,” jelas Fajri.
Sejak berdiri, HIDIMU telah melaksanakan berbagai program yang mendukung kelompok difabel. Salah satu kegiatan yang penting adalah pelatihan dan pembekalan keterampilan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja seorang difabel. Selain itu, HIDIMU juga aktif dalam kampanye kesadaran publik mengenai isu-isu difabel melalui seminar dan diskusi.
“Selain mengemban amanah ini sebagai bagian dari misi dakwah, kami berencana mendirikan HIDIMU di tingkat daerah. Kami juga akan menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk penyandang disabilitas, melakukan advokasi hak-hak disabilitas di lingkungan Muhammadiyah dan pemerintahan, serta mengembangkan seni budaya dan olahraga. Di samping itu, kami juga berencana menginisiasi pendirian Muhammadiyah Disability Center,” Kata Jati, ketua HIDIMU DPW Yogyakarta, dikutip dari UMY.ac.id, pada 16 Januari 2025.
HIDIMU juga berperan dalam membangun jaringan antar komunitas difabel di seluruh Indonesia. Dengan sekretariat yang terletak di Gedung Dakwah Pusat Muhammadiyah di Jakarta, organisasi ini menjadi pusat koordinasi bagi berbagai kegiatan yang melibatkan penyandang difabel.
“Cabang awal HIDIMU itu ada di Riau. Beberapa waktu kemudian, HIDIMU sudah ada di beberapa kota besar di Indonesia. Seperti Yogyakarta, dan beberapa wilayah lain,” jelas Fajri.
Sebagai wadah binaan Muhammadiyah, HIDIMU terus berproses. Pembangunan jaringan, langkah kongkrit, pemberdayaan yang berkelanjutan, dakwah, dan tempat pergerakan, menjadi sentuhan dan kontribusi Muhammadiyah dalam merespons isu difabel. Kehadiran HIDIMU di DPW yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, menjadi bukti keseriusan organisasi ini untuk terus menjadi wadah yang bermanfaat bagi masyarakat difabel.
HIDIMU hadir sebagai wujud nyata komitmen Muhammadiyah dalam menciptakan masyarakat inklusif dan memberdayakan masyarakat difabel. Melalui berbagai program dan kolaborasi, organisasi ini tidak hanya menjadi ruang pembelajaran dan pengembangan diri bagi difabel, tetapi juga wadah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat difabel.
Dengan jaringan yang terus berkembang hingga ke daerah-daerah, HIDIMU berupaya memberikan dampak positif bagi kehidupan difabel di Indonesia. Semangat inklusi, pemberdayaan, dan kebersamaan menjadi landasan kuat dalam setiap langkahnya. HIDIMU adalah bukti nyata bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.[]
Reporter: Wachid Hamdan
Editor : Ajiwan