Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Harmoni Inklusi 2024: Merajut Simfoni Inklusi yang Abadi

Views: 17

Solidernews.com, Yogyakarta– Dalam semangat memperingati Hari Difabel Internasional, UKM Peduli Difabel UGM kembali menggelar acara Harmoni Inklusi pada Sabtu (30/11) kemarinHarmoni Inklusi tahun ini mengusung tema “Simfoni Elysian: Harmoni Kisah Abadi”. Acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran bersama tentang isu difabel sekaligus mengedukasi tentang pentingnya inklusi di kampus kerakyatan.

Berpusat di Selasar Barat Fisipol UGM, Harmoni Inklusi 2024 menghadirkan serangkaian kegiatan yang menarik. Di antaranya adalah Kelas Bahasa Isyarat yang mempertemukan peserta yang notabenenya adalah mahasiswa dari berbagai jurusan dengan pengajar langsung dari teman tuli yang diwakili oleh Gerkatin Sleman. Selain itu, terdapat sesi kreatif bersama siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) menambah warna dalam acara tersebut.

I Gusti Agung Ayu Diah Candra Maheswari selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa Harmoni Inklusi merupakan acara tahunan yang digelar oleh UKM Peduli Difabel untuk mempromosikan nilai-nilai inklusi dan keberagaman.

“Yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami merancang Harmoni Inklusi agar dapat menjadi wadah interaksi yang intens antara teman difabel dan nondifabel, serta memberikan ruang apresiasi bagi karya dan kreativitas mereka. Kami ingin menunjukkan bahwa harmoni bisa diwujudkan melalui kolaborasi lintas perbedaan,” jelasnya.

Salah satu peserta, Muhammad Irsyad, seorang mahasiswa dengan Difabel netra dari Fisipol, menyatakan antusiasmenya terhadap acara ini. Tahun ini telah menjadi kesempatan ke-3 bagi dirinya mengikuti Harmoni Inklusi. Menurutnya perhelatan ini bukan sekadar pengingat Hari Difabel Internasional saja, melainkan momentum untuk terus memperjuangkan hak-hak difabel.

Baginya acara peringatan hari difabel harus terus diselenggarakan secara konsisten dari tahun ke tahun karena cita-cita inklusif merupakan impian jalan panjang yang harus terus diperjuangkan.

Selain itu, Riani Wulan Sujjarvani, seorang peserta dengan autisme dari Fakultas Pertanian yang baru pertama kali mengikuti peringatan Hari Difabel Internasional. “Bagi saya ini merupakan pengalaman menarik karena saya mulai sadar dengan hak-hak saya sebagai difabel. Acara ini benar-benar membuka mata saya tentang pentingnya keberagaman,” tuturnya.

Puncak acara ditandai dengan penampilan yang memukau, melibatkan para peserta difabel dan nondifabel dalam satu panggung, menghadirkan harmoni yang menginspirasi. Harmoni Inklusi 2024 menjadi bukti bahwa inklusi bukan sekadar konsep, tetapi sebuah praktik nyata yang perlu direplikasi supaya dapat mengubah pola pikir masyarakat menuju keberagaman yang saling mendukung.[]

 

Reporter: Bima Indra

Editor     : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content