Views: 7
Solidernews.com – Sejak awal keberangkatan menuju Hangzou, China, Tim Nas Indonesia diamanahi agar bisa masuk peringkat sepuluh besar dengan target medali 19 emas, 23 perak dan 25 perunggu. Namun pada akhirnya, hingga upacara penutupan Asian Para Games Hangzou secara resmi atlet-atlet tanah air mampu melampaui target yang dicanangkan.
Banyak fakta unik yang dipotret dari ajang olahraga tingkat Asia ke empat kali ini. Selain masih mengusung nilai budaya Indonesia dengan menggunakan baju adat saat defile upacara pembukaan, ada beberapa atlet Indonesia yang menjadi juara pun berhasil menorehkan catatan rekor baru. Mereka sukses mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor Asia hingga Dunia.
Selain itu, Tim Nas Indonesia juga meraih ranking pertama di negara-negara ASEAN, serta dalam hal prestasi lainnya, Tim Nas Indonesia pun menjadi yang terbaik dalam keikutsertaannya di ajang Asian Para Games di luar sebagai tuan rumah.
Secara global dalam perhelatan olahraga difabel se Asia ini, ada 283 rekor yang terpecahkan, 72 rekor Asia dan 21 rekor dunia yang dibukukan oleh para atlet Asian Para Games IV Hangzou.
Indonesia lampaui target Asian Para Games IV Hangzou
Chef de Mission (CdM) Asian Para Games untuk Indonesia, Angela Tanoesoedibjo menyampaikan, keberhasilan Tim Nas Indonesia tidak lepas dari dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, dan peran terbaik dari para atlet, pelatih serta official.
“Dengan bangga kami juga menyapaikan, para atlet juara telah berhasil memecahkan 13 rekor baru, yaitu 8 rekor Asian Para Games, 3 rekor Asia, dan 2 rekor dunia. Selain itu juga ada dua atlet yang mencatat sejarah medali emas pertama dari cabang olahraga Blind Judo dan Boccia,” ungkap ia.
Hasil akhir Asian Para Games Hangzou, kontingen Indonesia menempati urutan ke enam dengan meraih total 95 medali, yaitu 39 emas, 30 perak dan 36 perunggu.
Dari 12 cabang olahraga yang diikuti Tim Nas Indonesia, hanya ada 1 cabang olahraga yang belum mampu menyumbangkan medali untuk Indonesia, yaitu cabang olahraga menembak. Cabang olahraga ini memang termasuk cabang olahraga baru yang ditekuni atlet NPC.
Perolehan medali tersebut didominasi dari cabang olahraga (a) Para Catur yaitu 10 emas, 7 perak, 8 perunggu. (b) Para Atletik dengan 5 emas, 7 perak, 4 perunggu. (c) Para Bulu Tangkis dengan 5 emas, 5 perak, 4 perunggu. (d) Para Pesepeda dengan 3 emas, 4 perak, 4 perunggu. (e) Para Renang dengan 3 emas, 1 perak, 1 perunggu. (f) Para Lawn Bowls dengan 1 emas, 3 perak, 5 perunggu. (g) Boccia dengan 1 emas, 1 perak, 1 perunggu. (h) Para Blind Judo dengan 1 emas, 2 perunggu. (i) Para Angkat Berat dengan 2 perak, 1 perunggu. (j) Para Tabel Tennis dengan 4 perunggu. (k) Para Panahan dengan 2 perunggu.
Atlet Indonesia menoreh rekor baru di Asian Para Games IV Hangzou
Medali pertama Indonesia diraih oleh Suparmi Yati yang tampil di nomor Women’s Shot Put-F20 para Atletik dengan meraih medali perak. Sedangkan medali emas pertama untuk Indonesia diraih Sapto Yogo Purnomo di cabang olahraga para Atletik monor Men’s 400m-T37. Sapto Yogo Purnomo meraih medali emas pertama dengan catatan waktu 54.80 detik.
Medali emas kedua diraih oleh atlet para renang, Maulana Rifky Yovianda di nomor 100 meter gaya punggung-S12. Ia mencapai finish dengan catatan waktu terbaiknya 1 menit 03,55 detik yang sekaligus memecahkan rekor Asia sebelumnya yaitu 1 menit 03, 98 detik.
Sprinter Indonesia, Ni Made Arianti Putri juga tidak hanya mendapatkan emas di Asean Para Games Hangzou ini, namanya pun tercatat sebagai pemecah rekor waktu tercepat para atletik lari putri nomor 100m-T12 di Asia. Ia mampu finish dengan catatan waktu 12.52 detik, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Guohua Zhou, atlet asal China sembilan tahun lalu dengan catatan waktu finish di 12.56 detik.
Sapto Yogo Purnomo meraih medali emas ketiga para atletik nomor 100m-T37 dengan catatan waktu finish 11.35 detik dan kembali sebagai pemecah rekor Asian Para Games Hangzou. Catatan waktu finish ini pun sekaligus mempertajam rekor sebelumnya yang ia ukir di Asian Para Games Jakarta-Palembang 2018 silam para atletik nomor 100m-T37 dengan catatan waktu finis di 11.49 detik.
Selain di nomor 100m-T37 andalannya, Sapto Yogo Purnomo juga menoreh rekor para atletik di nomor 400m-T37, dengan catatan waktu 23.34 detik. Catatan finis ini menjadi rekor Asian Para Games tercepat dari sebelumnya yang dipegang oleh Shang Guang Xu dari China dengan catatan waktu 23.41 detik yang dibukukan pada 2014 silam.[]
Reporter: Sri Hartanty
Editor : Ajiwan Arief