Views: 22
Solidernews.com, Yogyakarta. KURSI roda. Adalah alat mobilitas yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari penggunanya. Menjadi masalah, ketika kursi roda tersebut rusak. Mengapa? Berbagai aktivitas akan terdampak karenanya. Apakah itu bekerja, beraktivitas di sekolah, atau bahkan beraktivitas (berpindah) tempat di dalam rumah.
Lebih rentan lagi adalah orang dengan Osteogenesis Impergecta. Kerusakan kursi roda akan berakibat fatal bagi mereka. Osteogenesis Imperfecta, ialah kelainan jaringan ikat yang menyebabkan tulang rapuh dan masalah kesehatan. Karenanya, kerusakan kursi roda, tak hanya merenggut kemandirian. Lebih dari itu. Orang dengan kerapuhan tulang, bisa cidera signifikan (patah tulang), misalnya.
Kursi roda. Sejatinya bukan saja alat bermobilitas dan beraktivitas. Kursi roda adalah bagian dari tubuh bagi para penggunanya. Layaknya kaki, yang merupakan tumpun bagi seseorang bermobilitas, beraktivitas, mandiri. Tanpa kursi roda, sama halnya nondifabel yang tanpa kaki. Sehingga sulit melakukan sebagian besar aktivitas perawatan diri. Satu hal yang ditakuti oleh siapa pun. Kehilangan otonomi atau kendali atas tugas-tugas perawatan diri. Ibarat mobil, kursi roda juga perlu diservis secara berkala agar selalu dalam kondisi sempurna.
Keberadaan bengkel kursi roda yang mudah dijangkau, sangat dibutuhkan. Sama halnya dengan keberadaan puskesmas atau rumah sakit. Sayang, fakta di lapangan tak demikian adanya. Bengkel kursi roda, keberadaannya masih langka. Jikalau pun ada, membutuhkan waktu dalam mereparasinya.
Terlebih ketika kursi roda yang rusak berasal dari manca negara, Amreika Serikat, misalnya. Selain lama mereparasinya, juga membutuhkan dana yang tak sedikit. Hal ini terjadi, ketika beberapa komponen kursi roda harus dilakukan penggantian. Harus menunggu datangnya komponen dari negara asalnya.
Mengatasi problem
Problem sirkulair dan berkepanjangan perbaikan atau service kursi roda, dialami oleh Perhimpunan OHANA Indonesia. Organisasi nirlaba yang memberikan bantuan kursi roda build up Amerika itu, membutuhkan dukungan berbagai pihak. Mengapa? Kebutuhan terhadap kursi roda, semakin tahun semakin meningkat. Karenanya kontribusi positif berbagai pihak, disambut dengan hangat OHANA Indonesia. Dukungan finansial satu di antaranya.
Koordinator bidang advokasi OHANA Indonesia Nuning Suryatiningsih, mengaku membuka kerja sama dengan berbagai pihak. Gayung pun bersambut. Teleperformance Indonesia, menyambutnya. Melalui Charity Fun Run 2024, perusahaan global terkemuka dalam layanan bisnis yang terintegrasi secara digital itu pun, bertindak nyata.
Bagaimana pun, keberadaan bengkel yang terjangkau dari sisi waktu pengerjaan dan pembiayaan adalah harapan. Nuning mengatakan, bahwa selama ini layanan bantuan kursi roda bagi difabel, kurang mendapat perhatian. Kontribusi Teleperformance Indonesia, dari kegiatan Fun Run 2024, akan diwujudkan untuk pengadaan kursi roda.
Selama ini, kata Nuning, belum ada donasi untuk service kursi roda. Sementara kebutuhan untuk repair, cukup besar. “Penggantian sparepart, sebagai contoh, itu cukup mahal. Selama ini sebagian besar dibiayai Ohana,” ujarnya.
Dia menerangkan, bahwa kursi roda dari OHANA berasal dari luar negeri. Untuk masuk ke Indonesia dikenakan biaya pajak mahal. Ketika perbaikan, sparepart tidak ada di Indonesia.
Sebagai pengguna kursi roda, Nuning mencontohkan dirinya. Katanya, tidak ada benda lain dalam hidupnya, yang membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki. “Tidak ada yang membutuhkan waktu selama yang dibutuhkan untuk memperbaiki kursi roda. Bahkan, ponsel saya dengan teknologinya yang sangat canggih dapat diperbaiki dalam waktu satu sore,” tandasnya.
“Pada saat yang sama, tidak ada benda lain dalam hidup saya yang lebih penting bagi saya selain kursi roda. Sehingga, sulit untuk memahami mengapa perawatan dasar membutuhkan waktu yang begitu lama. Karena salah satunya terbentuk masalah biaya. Ketika kursi roda tidak diperbaiki, seseorang dipaksa untuk hidup dalam ketakutan dan merasa tidak aman,” secara tegas Nuning mengungkapkannya.
Berkehidupan inklusif
Direktur Utama Teleperformance Indonesia Michael Wullur mengatakan, berkontribusi dalam bentuk donasi, menjadi komitmen dari perusahaannya. Melalui Fun Run 2024, perusahaan multi nasional itu mewujudkan berkehidupan inklusif, dengan caranya. Berpartisipasi dan berkontribusi sosial, dilakukan. Agar keberadaan bengkel kursi roda OHANA Indonesia sustain atau langgeng keberadaannya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, melalui program inisiatif global “Citizen of The World”, Teleperformance Indonesia menyerahkan donasi kepada OHANA Indonesia. Melalui Charity Fun Run 2024, selain mendorong gaya hidup sehat, juga kebersamaan dan mepraktikkan nilai kemanusiaan.
“Lebih dari sekedar lomba lari. Fun Run 2024 merupakan ajang untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan filantropi. Dana yang dihasilkan melalui pendaftaran peserta dan donasi yang terkumpul, akan disalurkan. Sebagai upaya mendukung pemberdayakan perempuan, penyandang disabilitas, serta menginisiasi program untuk anak-anak penderita kanker,” pungkas Michael Wullur, Minggu (28/7/2024).[]
Reporter: Harta Nining Wijaya
Editor : Ajiwan