Views: 30
Solidernews.com, Yogyakarta. MENDUNIA. Demikianlah pencapaian dua perusahaan swasta Indonesia, EIGER dan Difa Bike. Berkantor pusat di Bandung, EIGER adalah jenama untuk produk sepatu, tas dan perlengkapan petualangan lain. Tak hanya memasarkan produknya di Indonesia, jenama lokal ini pun telah berhasil menembus pasar internasional. Produk-produknya telah dikenal hingga ke Malaysia, Singapura, Filipina, Lebanon, hingga Jepang. EIGER juga telah memiliki showroom di Dortmund (Jerman).
Adapun Difa Bike, ialah perusahaan jasa transportasi online roda tiga pertama, yang ramah difabel. Seluruh pengemudinya pun, difabel. Dengan tingkat kedifabilkitasan fisik ringan. Melalui platform www.difabike.com Difa Bike melayani antar jemput anak sekolah, belanja kebutuhan sehari-hari, pengiriman barang, wisata, pijat, hingga pindah kost. Berbasis di Yogyakarta, Difa Bike menjadi pelopor ojek online roda tiga, bagi difabel. Sarana mobilitas dan transportasi ini, adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia.
Mendukung gerakan zero emisi, EIGER Adventure dan Difa Bike berkolaborasi. Moda transportasi roda tiga ramah difabel sekaligus ramah lingkungan, mewujud dari kerja sama dua perusahaan lokal ini. Empat motor listrik roda tiga, yang dimodifikasi secara khusus, dihibahkan EIGER kepada Difa Bike.
Motor listrik yang sudah rampung dimodifikasi, dirilis di Gerai EIGER Jalan Kaliurang KM 5, Rabu (27/3). CSR Officer Eiger Ebenhard E.J., secara resmi menyerahkannya kepada founder Difa Bike Triyono. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD DIY, komunitas motor listrik, dan seluruh driver Difa Bike.
Dalam talkshow yang dikemas sebagai rangkaian acara kali itu, Triyono menyampaikan, Difa Bike dan EIGER memiliki visi yang sama, yakni ramah lingkungan. Dengan kolaborasi tersebut, dengan sendirinya Difa Bike menambah jumlah motornya.
“Modifikasi motor listrik untuk difabel, harus spesifik dan hanya bisa digunakan untuk kawan-kawan dengan difabilitas fisik ringan. Saat ini, ada 32 pengemudi, dengan jumlah motor yang masih terbatas. Dari sinergi ini, ada penambahan empat unit motor,” kata Triyono.
Tak lupa, founder Difa Bike itu menyampaikan apresiasinya kepada EIGER. Kolaborasi menciptakan sistem transportasi yang ramah difabel dan ramah lingkungan tersebut, bagi dia, cukup membanggakan. Kolaborasi yang diharapkan mampu mendorong terciptanya ekonomi inklusi, bagi kawan-kawan difabel.
Dia pun menyampaikan, bahwa motor listrik yang sudah dimodifikasi, akan digunakan sebagai alat transportasi ojek online kawan-kawan Difa Bike. Memberikan layanan antar jemput bagi teman-teman difabel dan masyarakat umum. Membuka lapangan pekerjaan baru, bagi difabel fisik, untuk menjadi driver ojek online.
Bersinergi
Adapun, EIGER Marketing Strategic Manager, Oscar Siregar mengatakan Ramadan kali ini EIGER memiliki pesan #MariKembaliBersinergi. Ini menjadi sebuah ajakan yang dikirimkan EIGER untuk kembali pada kebersamaan, kembali berkolaborasi untuk menciptakan cerita-cerita baik.
“Kami mengirimkan dan memodifikasi sejumlah motor listrik baru, agar bisa digunakan maksimal oleh kawan-kawan Difa Bike. Dukungan juga kami berikan dengan mengirimkan berbagai koleksi EIGER Riding untuk melengkapi keamanan kawan-kawan Difa Bike di perjalanan,” ucapnya.
EIGER mengajak kepada Eigerian (konsumen EIGER) agar bisa memanfaatkan fasilitas ojek online dari Difa Bike. Jika berkunjung dan berlibur ke DIY butuh untuk angkut barang dan perjalanan jarak dekat, atau keliling Yogyakarta bisa menghubungi Difa Bike. “Bersama kita dukung setiap langkah mereka dalam mencapai kemandirian dan kesuksesan,” lanjutnya.
Let’s go green
Menurut Ebenhard E.J, terdapat beberapa tantangan dalam memodifikasi motor. “Karena ini motor listrik ada beberapa komponen yang berbeda dari motor biasa. Bersyukur, satu bulan lalu (Februari 2024), dua unit motor listrik sudah rampung pengerjaannya. Sedang dua lainnya, masih sekitar 60%-70% pengerjaan,” ujarnya.
Kerja sama ini murni dari CSR EIGER, kata Eben dalam sebuah wawancara dengan solidernews.com, Rabu (27/3). “Pada umumnya, pihak luar yang mengajukan proposal kepada CSR EIGER. Namun tidak kali ini. Berawal dari perbincangan antara saya dan Pak Triyono, pada November 2023,” lanjut Eben.
Dari obrolan tersebut, disampaikan kebutuhan empat motor untuk Difa Bike. Alasannya, ada beberapa difabel yang tidak punya sama sekali motor, dan butuh pekerjaan. Sepakat, kami mendukung agar go green dan zero emisi, sekaligus ramah difabel.
Ada point penting yang dititipkan pada kerja sama tersebut, kata Eben. “Kami mau, motor listrik itu digunakan bagi yang benar-benar butuh. Sehingga dapat signifikan memberikan perubahan secara ekonomi. Lalu saya ajukan ke management, dan disetujui. Sehingga motor listrik roda tiga kami desain. Mengapa motor listrik? Karena kami harus Go Green,” pungkas Eben.[]
Reporter: Harta Nining Wijaya
Editor : Ajiwan Arief