Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Disability Care Center Gelar Webinar tentang Perawatan Kesehatan Gigi bagi Difabel di Seluruh Indonesia

Views: 45

Solidernews.com ,Jakarta – Sabtu, 12 Oktober 2024, Disability Care Center (DCC) baru saja mengadakan webinar tentang perawatan kesehatan gigi melalui Google Meet. Lebih dari 50  difabel di seluruh Indonesia telah mengikuti webinar tersebut.

Mereka sangat antusias belajar tentang kesehatan gigi.  Menurut ketua panitia penyelenggara, Rachel Stefanie, kegiatan tersebut penting dilaksanakan  karena  difabel kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan giginya. Oleh sebab itu,  DCC ingin memberikan edukasi tentang perawatan gigi bagi  difabel sehingga mereka lebih sadar menjaga kesehatan dan kebersihan giginya.

Selain itu, DCC juga ingin mematahkan mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar gigi.

Dokter gigi yang menjadi pembicara webinar tersebut adalah Drg. Andrew C. Luwuk, Sp.KG, Spesialis Konservasi dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Selama webinar, ia menjelaskan lima masalah kesehatan gigi, cara merawatnya, dan cara menyikatnya dengan benar.

Seorang peserta, Masnida Hutapea, difabel fisik asal Jakarta, menyampaikan kesannya. “Saya sangat senang sekali bisa mendapatkan pengetahuan tentang perawatan kesehatan gigi. Dengan mengikuti webinar ini, saya bisa merawat gigi dengan baik,” ungkapnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Yunita Lumowa, difabel netra asal Manado. “Puji Tuhan, saya bersyukur sekali bisa mengikuti webinar ini karena saya bisa mendapatkan wawasan atau pengetahuan tentang cara merawat gigi dan hal-hal yang bisa merusak gigi. Saya juga sudah mempraktikan apa yang disampaikan dokter kemaren. Puji Tuhan rasa sakit gigi saya sudah berkurang,” ungkatpnya.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber menjelaskan beberapa hal yang  mengenai lima masalah gigi yang terdiri dari Gigi berlubang atau karies yang  disebabkan karena ada kuman di dalam mulut kita. “Kuman itu akan mengubah sisa-sisa makanan menjadi asam. Jika tidak sikat gigi, tidak kumur, dan ngemil terus, lama-kelamaan gigi akan mengalami kerusakan. Tandanya gigi berlubang, sisa makanan mudah masuk ke dalam gigi, gigi terasa nyut-nyutan, dan ngilu,” terangnya.

Selain itu, Penyakit gusi biasanya juga sering terjadi. Ini biasanya terjadi karena ada karang gigi yang menyebabkan radang gusi. Gejalanya, gusi bengkak, mudah berdarah, dan terasa sakit ketika mengunyah makanan,” tuturnya.

“Resisi gusi atau gusi turun juga sering dialami oleh kawan kawan difabel. hal ini terjadi karena salah menyikat gigi, mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin atau asam. Akibatnya, gigi akan terasa ngilu,” jelasnya.

Sementara itu, kondisi seseorang yang memiliki aroma nafas yang tidak sedap. Biasanya karena ada sisa makanan yang tertinggal di mulut, suka merokok, mengkonsumsi alkohol, hamil, atau diabetes” katanya.

Sariawan juga sering dialami oleh kawan-kawan difabel. hal ini karena luka atau peradangan yang berada di bibir, mulut, atau lidah. Penyebab sariawan ini karena tergigit, salah sikat gigi, infeksi kuman, penyakit bawaan, perubahan hormon, kurang makan makanan bergizi, merokok, dan stress,” katanya.

“Jika sariawan yang sudah diobati selama sebulan tidak kunjung sembuh, bapak ibu harus cepat-cepat periksakan ke dokter, jangan-jangan ada penyakit di dalam tubuh,” tambahnya.

Selain membahas tentang masalah gigi, Drg. Andrew C. Luwuk, Sp.KG juga mengajarkan kepada   difabel bagaimana merawat gigi yang benar, seperti sikat gigi minimal dua kali sehari, rajin berkumur, mengurangi konsumsi gula.

Ia juga mengajarkan dan mencontohkan cara menyikat gigi dengan benar kepada  difabel seperti tahap dibawah ini.

Pertama, saat menyikat gigi, mulut harus dibuka.  Jangan menyikat gigi ketika gigi sedang rapat. Kedua, saat sikat gigi bagian atas, bulu sikat gigi harus menempel pada gusi paling atas kemudian ditarik ke bawah. Ketiga, saat menyikat gigi bagian bawah tempelkan sikat gigi pada gusi paling bawah trus tarik ke atas. Terakhir, menyikat gigi harus satu arah sesuai instruksi di atas. Jangan digosok turun naik atau sebaliknya karena akan menyebabkan gusi turun.

Diakhir webinar, peserta mendapatkan kesempatan untuk bertanya langsung dengan dokter tentang keluhan giginya. Semua peserta merasa senang mendapatkan edukasi perawatan giginya.[]

 

Reporter: Tri Rizki

Editor        : Ajiwan

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content