Views: 10
Solidernews.com, Yogyakarta – Debat pertama Calon Walikota Yogyakarta dan wakil walikota Yogyakarta akan digelar malam ini. Debat publik akan dilaksanakan pada Jumat, 8 November 2024 dan akan disiarkan melalui kanal Youtube KPU KOTA JOGJA dan Stasiun Televisi E-CHANNEL kanal digital 35 UHF mulai pukul. 19:00 WIB.
Sri Surani, SP, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU provinsi DIY, dalam kegiatan uji publik tema debat perdana calon walikota dan wakil walikota (Pilwakot) Yogyakarta, pada Selasa pagi (5/11) di Hotel Forriz, kota Jogja menyampaikan tema dan sub tema debat diharapkan dapat mewakili permasalahan kota Jogja. Kegiatan publik juga menjadi penting untuk diketahui oleh para pasangan calon.
“Dalam debat nanti diharapkan kesiapan dari KPU kota Jogja dan juga dari para pasangan calon, dengan menampikan siaran langsung dan nonton bareng di tiap kalurahan akan lebih mendekatkan lagi antara masyarakat yang akan memilih dengan pasangan calon yang akan dipilih, dan ini menjadi momentum pendidikan politik untuk warga kota Jogja,” paparnya.
Ia juga mengatakan, untuk format debat Pilkada kota Jogja memang berbeda dengan dengan wilayah lain di provinsi DIY, yang dalam tiga kali debat akan digelar, para pasangan calon akan dihadirkan besamaan. Menurut Sri Surani, kondisi tersebut sesuatu yang dibolehkan asalkan atas kesepakatan antara penyelenggara dengan peserta Pilkada.
Ajiwan Arief Hendradi, S.S., mewakili tim perumus materi mengatakan debat publik akan dilakukan tiga kali dengan tiga tema debat yang berbeda. Debat ke satu tata kelola kota yang inklusif dan menyejahterakan. Inklusif menjadi kata kunci utama yang diharapkan setiap pasangan calon dapat mengatasi berbagai persoalan yang masih ada di kota Jogja. Tema selanjutnya berkaitan dengan pembangunan SDM ekonomi dan kebudayaan, lalu tema ketiga berkaitan dengan tata kelola pemerintahan yang anti korupsi, responsip dan trnaspormatif.
Sementara itu, Diasma Sandi Swandaru, S.Sos., M.H., APMD. Yang jug mewakili tim perumus menambahkan, debat publik kota Jogja diharapkan menjadi salah satu contoh kualitas kepemimpinan yang tercermin dari diksi-diksi komitmen dan keberpihakan mereka saat menyampaikan gagasan pemikiran yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat kota Yogyakarta.
Lakukan Uji Publik Untuk Mengkonfirmasi Isu Kepada Pihak Terkait
Sebelumnya, KPU Kota Yogyakarta telah melakukan Uji Publik tema debat pilkada 2024.
Ratna Mustika Sari, SIP.,M.H,, Kepala divisi hukum dan pengawasan KPU kota Yogyakarta, mengharapkan apa yang disampaikan di forum uji publik bisa mencapai output yang maksimal.
“Untuk uji publik tema debat yang sudah dirumuskan oleh tim perumus dan kami berharap ada masukan yang substansib terkait tema dan sub tema yang akan dipresentasikan,” harapnya.
Agus Muhamad Yasin, S.Sos., M.H, Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Yogyakarta menyampaikan, uji publik tema debat dilakukan sebagai pengantar rancangan materi debat seputar permasalahan hingga potensi yang ada di kota Jogja.
“Uji publik ini dilakukan agar mendapat tanggapan, kritik dan saran atau tambahan dari masyarakat terkait apa yang sudah disusun tim perumus materi debat, dan akan disempurnakan lagi bersama tim panelis,” kata ia.
Lebih terperinci Agus menyampaikan, tahapan setelah uji publik tema debat, kemudian pelaksanaan debat publik ke satu untuk para pasangan calon pada Jum’at malam 8 November 2024, selanjutnya akan ada evaluasi terkait pelaksanaan debat termasuk substansi dari proses debat, dan melaksanakan tugas-tugas lain terkait debat publik.
Beberapa aspirasi masyarakat yang disampaikan pada uji publik tema debat Pilkada adalah permasalahan kota Jogja seperti sampah, upah karyawan, inklusivitas, pendidikan, jaminan sosial dan jaminan kesehatan, miras, anti korupsi, mobilitas kota seperti transportasi dan parkir, ruang kreatif orang muda, dan lainnya.
“Anti korupsi dan tata kelola pemerintahan juga masuk dalam tema debat ketiga nanti, ini sangat penting untuk dibicarakan karena kota Jogja pernah ada catatan merah terkait korupsi. Penting bagaimana komitmen dari para pasangan calon untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,” ungkap Titi dari Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LkiS) Yogyakarta.
Denok, mewakili Jaringan Demokrasi Indonesia (Jadi) Yogyakarta, menyampaikan mengingat durasi waktu debat yang terbatas dengan ragam permasalah kota Jogja, bagaimana debat publik Pilkada nanti dapat memfasilitasi masyarakat untuk mendengarkan komitmen tiga pasangan calon dari satu pertanyaan yang sama.
“Harapannya kami dari masyarakat ingin mendengar jawaban dari setiap pasangan paslon dari pertanyaan yang serupa, agar masyarakat dapat menilainya,” kata ia.
Dari pihak Bawaslu kota Jogja menekankan, untuk host dan moderator harus dapat dipastikan bukan dari salah satu pendukung pasangan calon. Selain itu, mereka juga harus dapat memotret dengan baik semua gambaran dari debat publik yang akan berlangsung.[]
Reporter: Sri Hartanty
Editor : Ajiwan