Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol bagian kanan bawah sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

David Aguila Difabel Sindrom Poland Menciptakan Lengan Prostetik dari Potongan Lego

Views: 4

Solidernews.com – David Aguilar telah berhasil membuat lengan prostetik robot dengan menggunakan potongan lego yang tampak dan terasa nyata. Ia pun kemudian dikenal sebagai pencipta lengan prostetik lego fungsional pertama di dunia.

Remaja asal Spanyol ini merupakan mahasiswa yang mempelajari jurusan bioengineering di universitas Internasional de Catalunya, Spanyol. Ia terlahir dengan sindrom poland yang menyebabkan lengan kanannya kurang berkembang.

Sindrom poland merupakan salah satu kelainan bawaan lahir yang sangat jarang terjadi yaitu satu dari dua puluh ribu angka kelahiran. Bayi terlahir tanpa otot di bagian tubuh tertentu atau dengan otot yang kurang berkembang, biasanya otot dada dan lengan.

Lego merupakan mainan favorit David, dan diusia ke sembilan tahun batubata plastik yang menjadi bahan bangunan itu kemudian digunakan untuk lengan buatannya yang pertama, namun masih sangat belum sempurna. Ia terus mengembangkan hingga setiap versi baru memiliki lebih banyak kemampuan bergerak dari versi sebelumnya.

“Saya ingin melihat diri saya di cermin seperti orang lain, dengan dua tangan lengkap,” tegasnya.

Ia berhasil membuat kesempuarnaan keterampilan kontruksi prostesis lego yang berfungsi penuh, memungkinkan untuk melakukan pust-up pertamanya dengan dua tangan pada usia 17 tahun. Ia pun menyampaikan, dirinya sempat merasa malu dan tidak percaya diri karena kedifabelan yang dimiliki, tapi tidak pernah putus asa.

Impian yang berfokus pada mendukung inklusivitas

Pencipta lengan prostetik ini selain seorang mahasiswa, juga dikenal sebagai penulis dan pendukung inklusivitas. Impian terbesar David adalah merancang anggota badan robot yang terjangkau bagi mereka yang membutuhkannya. Ia menyadari kelainan genetik dan terlahir tanpa lengan kanan bawah  membuat dirinya bertranformasi sejak usia anak.

“Ini lengan buatan saya pertama, MK-1 namanya, karena mirip dengan lengan Iron Man,” kata David.

David Aguilar sudah berhasil membuat empat seri lengan prostetik dari lego yang masing-masing diberi nama MK lalu diikuti seri pembuatnya. MK-I hingga MK-IV. Nama tersebut diambil seperti nama baju beri Iron Man.

Ia semakin bangga memamerkan versi terbaru MK-V yang semakin menyempurnakan teknik dan tampilan robot jauh lebih ramping dengan ‘jari’ panjang warna biru pucat diaktifkan oleh otot yang mengoperasikan katrol bermotor.

Sekilas pemaparan versi terbarunya, lengan terbaru sudah bisa punya jari-jari dan bisa memegang. Semua versi dipajang di kamar kediamannya.

“Sebagai seorang anak, saya sangat gugup berada di depan orang lain karena saya berbeda, tapi kondisi itu tidak menghentikan saya untuk percaya pada mimpi saya,” kata ia.

David Aguilar membuat lengan prostetik menggunakan potongan lego yang kemudia ia menekuknya disambungan siku dan melenturkan tangan-tangan ketika motor listrik di dalamnya berputar.

Pemecah rekor dan penganjur inklusi

David Aguilar bukan avenger (pembalas) dari kelahiran yang terkondisi dengan kedifabelan melainkan seorang penemu, pemecah rekor, penganjur inklusi dan inovator.

Model pertama yang ia ciptakan tanpa mesin, melainkan dengan otot, dan itu menjadi sedikit nyeri bila digunakan dalam waktu lama, kemudian dikembangkan terus seperti menampilkan sendi siku yang dapat digerakan dan peganggan untuk mengambil benda dan melakukan tugas sehari-hari. Grabber diaktifkan dengan menekuk siku.

Ia juga dikenal dengan julukan ‘Hand Solo,’ yang ingin menciptakan dunia agar lebih ramah dan inklusif. Ia memecahkan rekor lengan prostetik lego pertama yang berfungsi dengan nama MK-1 pada bulan Januari 2017.[]

 

Reporter: Sri Hartanty

Editor      : Ajiwan

 

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air