Views: 14
Solidernews.com , Yogyakarta – Sebanyak 11 mahasiswa difabel UGM mengikuti kegiatan sharing session bertajuk Capable Internship Program yang diselenggarakan oleh Unit Layanan Disabilitas UGM bekerja sama dengan PT Bank Sinarmas Tbk. Acara tersebut digelar pada Rabu (23/4), bertempat di Kantor ULD UGM. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari kerja sama program magang yang dirancang secara inklusif bagi mahasiswa difabel.
Dalam kegiatan tersebut, enam dari sebelas peserta menyatakan ketertarikannya dan langsung mengikuti sesi walk-in interview yang diselenggarakan di tempat yang sama. Para peserta terlihat antusias mendengar paparan langsung dari pihak Bank Sinarmas tentang bagaimana dunia kerja yang inklusif dibangun, serta berbagai manfaat dan fasilitas yang akan diterima selama mengikuti program magang.
Wuri Handayani, Ketua ULD UGM, menyambut positif inisiatif Capable Internship Program ini. Ia menuturkan bahwa selama ini mahasiswa difabel kerap mengalami hambatan dalam mengakses tempat magang yang ramah difabel. “Program ini membuka jalan bagi mahasiswa difabel untuk mengenal lingkungan kerja secara nyata, dan menjadi jembatan penting menuju dunia profesional,” ujarnya.
Michael Christian, selaku Human Capital – Head of People Development, Talent Management and Acquisition, and Employer Branding PT Bank Sinarmas Tbk, hadir langsung dalam acara tersebut. Ia menegaskan pentingnya program magang dalam memperkenalkan dunia kerja yang sesungguhnya kepada mahasiswa.
“Apa yang dipelajari di kampus itu relevan, tapi pengalaman langsung di tempat kerja akan memberikan perspektif baru. Kami harap peserta bisa mendapatkan banyak pembelajaran dan manfaat dari program ini,” jelasnya.
Capable Internship Program sendiri telah berjalan selama tiga tahun terakhir dan menjadi bagian dari upaya Bank Sinarmas untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif. Sebelumnya, program ini dijalankan bersama Universitas Brawijaya, dan tahun ini berlanjut dengan menggandeng UGM. Ke depan, Bank Sinarmas berencana memperluas kemitraan dengan kampus-kampus lain di Indonesia.
Program ini sendiri membuka peluang magang dengan durasi satu hingga tiga bulan, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa. Proses seleksi dilakukan dalam dua tahap, dimulai dari penyaringan awal di Yogyakarta, kemudian disaring kembali oleh masing-masing divisi di kantor pusat Jakarta. Para peserta yang lolos seleksi akan menjalani pelatihan selama tiga hari dengan materi seputar perbankan, keterampilan personal, serta pengetahuan spesifik sesuai divisi penempatan.
Fasilitas yang disediakan pun cukup lengkap, mulai dari uang saku, asuransi kesehatan, tiket perjalanan pulang-pergi Yogyakarta–Jakarta, pelatihan, konsumsi selama pelatihan, serta akomodasi di mess. Mengenai kebutuhan pendamping mahasiswa difabel selama magang, pihak Sinarmas menyatakan hal tersebut masih terbuka untuk didiskusikan lebih lanjut.
Menurut Michael, evaluasi peserta magang akan dilakukan secara berkala dengan sejumlah kriteria, mulai dari kehadiran, etika kerja, pemahaman terhadap materi pelatihan, hingga kualitas output pekerjaan. Melalui evaluasi ini, diharapkan para peserta bisa mendapatkan pengalaman yang tidak hanya berharga, tetapi juga sesuai dengan standar dunia kerja profesional.
Anis Rahmatillah, mahasiswa difabel fisik dari Fakultas Biologi UGM, salah satu peserta dalam kegiatan ini, mengungkapkan antusiasmenya. Ia menyampaikan harapannya agar program ini bisa diperluas skalanya ke perguruan tinggi lain, agar lebih banyak mahasiswa difabel dapat merasakan manfaat serupa. “Saya sangat tertarik mengikuti seleksi magang ini karena ingin memahami lebih jauh dunia kerja yang sesungguhnya,” tuturnya.[]
Reporter: Bima Indra
Editor : Ajiwan
