Search
en id

Gunakan fitur ACCESSIBILITY melalui tombol simbol biru bagian kanan agak atas sebagai preferensi untuk kenyamanan Anda.

Belajar Dari Cabor Catur NPC Bantul; Berproses Menuju Masyarakat Inklusif

Views: 10

Solidernews.com, Bantul- Selama ini olahraga prestasi, baik yang dilakukan oleh difabel atau nondifabel identik dengan orang-orang yang masih muda, baik remaja ataupun dewasa, yang mempunyai umur dibawah  35 tahun. Namun, National Paralympic Commitee (NPC) Kabupaten Bantul mempunyai cabang olahraga (cabor), yang para atletnya sudah lanjut usia. Cabor tersebut adalah para catur, yang resmi didirikan oleh NPC Kabupaten Bantul pada April 2019 di bawah asuhan pelatih Ispone, salah seorang difabel yang sudah bertahun-tahun menekuni dunia catur.

Saat ini cabor catur NPC Kabupaten Bantul mempunyai empat belas  orang para pecatur yang terdiri dari tiga orang para pecatur kategori netra putra dan sebelas orang para pecatur difabel fisik baik putra maupun putri. Dari empat belas orang para pecatur tersebut, lebih dari setengahnya sudah berumur di atas 60 tahun atau masuk kategori lanjut usia (lansia). Namun demikian, meskipun sudah termasuk lansia, semangat mereka masih tinggi. Bahkan masih mampu berprestasi mengalahkan lawan-lawanya yang  memiliki umur dibawah mereka.

Yulianato, selaku ketua NPC Kabupaten Bantul  menyatakan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan umur para pecatur tersebut meskipun sudah memasuki lansia. Selama ini NPC Kabupaten Bantul tetap memberikan fasilitas yang sama dengan cabor lainya. Tidak lupa Yuli juga menyampaikan kepada para pecatur untuk tetap semangat berlatih. Hal ini karena pada tahun 2025 ini akan ada event olahraga tingkat provinsi yaitu Pekan Paralympic Daerah (Peparda) IV, di Kabupaten Gunung Kidul.

Selain menjadi ajang olahraga, cabor catur ini juga menjadi sarana silahturahmi di antara difabel Bantul. Karena para pecaturnya berasal dari berbagai kapanewon seperti Sewon, Banguntapan, Pleret, Pundong, Jetis dan Kasihan.

Setiap hari Selasa mereka berkumpul untuk berlatih bermain catur di bengkel kursi roda FPDB. Tentunya kegiatan ini dapat menjadi ajang tukar pikiran dan berbagi pengalaman, selain mengasah kemampuan bermain catur.

Salah  seorang para catur NPC Bantul yang paling semangat adalah Daliman.  Hampir setiap hari Selasa Dia selalau datang untuk berlatih catur, padahal jarak dari rumah ke tempat latihan tersebut lebih dari 10 km, dan setiap kali berangkat hanya dengan menggunakan sepeda kayuh roda tiga. Setiap Hari Selasa  pada sekitar pukul 06.00, Dia sudah harus berangkat dari rumahnya di Pundong. Padahal latiah catur dimulai pukul 09.00. Semua ini dia lakukan karena jarak tempuh yang memakan waktu lebih dari satu jam. Namun ia merasa senang karena dapat berkumpul dengan teman-tamanya. Umur yang sudah memasuki lansia sama sekali tidak dirasakan.

“Setiap mau berlatih catur maka, jam 06.00 saya sudah berangkat dari rumah. Hali ini saya lakukan untuk menghindari padatnya lalu lintas. Saya tidak merasa susah tapi merasa senang  dapat berkumpul dengan teman-tema, Dan yang terpenting catur adalah hobi saya”, demikian keterangan ungkap Daliman kepada solidernews.

 

Mendatangkan pelatih porfesional

Pada Mei 2022, terdapat sedikit perubahan pada cabor catur NPC  Bantul, yaitu Ispono yang semula menjadi pelatih memilih unutk menjadi atlet. Kemudian posisi pelatih digantikan oleh Isdi Raharjo, salah seorang pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia(Percasi) Kabupaten Bantul. Pada mulanya Isdi terlihat canggung saat melatih para pecatur NPC Bantul. Hal ini dapat dimaklumi karena selama ini Isdi memang belum pernah berkecimpung dalam dunia difabel baik olahraga maupun yang lainnya.

“Pada awal mulanya saya sempat canggung untuk melatih teman-teman difabel, saya khawatir kalau nanti menyinggung perasaannya. Sebab saya belum terbiasa melatih difabel’. Demikian petikan wawancara solider dengan Isdi Raharjo, pelatih para catur NPC Kaupaten Bantul.

Namun, seiring berjalannya waktu apa yang dilakukan Isdi Raharjo ini layak mendapat apresiasi tersendiri. Secara tidak langsung Isdi mulai mengenalkan para pecatur ini kepada lingkungannya baik di keluarga maupun kalangan Percasi Kabupaten Bantul. Salah satu hal yang dilakukan Isdi adalah, setiap kali Percasi Bantul mengadakan turnamen catur umum, maka Isdi meminta kepada panitia untuk mengakomodir para pecatur NPC Bantul. Langkah konkrit yang dia lakukan adalah meminta agar tempat pertandingan dibuat sedemikian rupa sehingga ramah bagi teman-teman difabel khususnya pengguna kursi roda.

Dan kini setiap kali para pacatur NPC Bantul jika ingin mengikuti turnamen sudah merasa nyaman. Selain tempatnya aksesibel, sebagian pecatur umum juga sudah mulai terbiasa dengan para pecatur NPC Bantul ini. Secara tidak langsung dan perlahan-lahan Isdi Raharjo  menumbuhkan kehidupan inklusi dalam pergaulan sehari-hari, meski masih sebatas dalam bidang olahraga.

Selain dalam turnamen catur umum, saat ini pecatur-pacatur Percasi Bantul, yang notabene orang-orang nondifabel, menjadi terbiasa untuk mengunjungi para para pecatur difabel Bantul yang sedang berlatih dan kemuhdian berlatih bersama juga bercanda, tanpa ada rasa canggung lagi. Ternyata cabor catur NPC Bantul mampu menjadi sarana mewujudkan  kehidupan inklusi, yang selama ini diperjuangan berbagai pegiat difabel.

 

Prestasi yang Berhasil Diraih

Pada saat mengikuti Peparda III di Kabupaten Sleman, para pecatur NPC Bantul berhasil meraih 1 medali emas, 4 perak dan 1 perunggu. Medali emas diperoleh dari kategori catur klasik tuli putra. Pada even ini para pecatur NPC Bantul berjumlah 5 orang dengan seorang pelatih. Sayangnya saat itu NPC Bantul belum mempunyai para pecatur untuk kategori netra baik di klas BI atau B2 dan B3. Kemudian pada Kejurda 2023 kemarin berhasil memperoleh 3 medali emas dan 2 medali perak dan  1 perungggu.

Menutup perbincangan dengan tim cabor catur NPC Bantul, Sudarno, salah seoran pelatih para catur mengatakan  bahwa di Peparda IV  Gunungkidul pada akhir 2025 nanti kita bakal kehilangan kesempatan meraih medali emas, karena para pecatur Tuli tidak lagi berlaga di ajang Peparda. Padahal Bantul mempunyai seorang para pecatur andalan yaitu Tukarjani.[]

 

Reporter: Dwi Windarta

Editor      : Ajiwan

Bagikan artikel ini :

TULIS KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

BERITA :

Berisi tentang informasi terkini, peristiwa, atau aktivitas pergerakan difabel di seluruh penjuru tanah air

Skip to content