Views: 23
Solidernews.com – Peresmian Unit Layanan Disabilitas Universitas Gadjah Mada telah dilaksanakan pada Selasa (10/12) lalu. Momentum itu bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia. Peresmian itu mendapat berbagai respon positif dari mahasiswa difabel. Momen ini dinilai sebagai langkah penting yang diambil UGM dalam mewujudkan kampus inklusif yang memberikan ruang setara bagi semua civitas akademika.
Kepada Solidernews setelah acara, Fajar Rasyid Ariandhika, Mahasiswa Tuli dari Teknik Fisika, menuturkan kesannya terhadap peresmian tersebut. “Saya sangat bersyukur dapat kuliah di UGM, yang saat ini berkembang menjadi kampus inklusif lewat pembentukan ULD. Ini menunjukkan kepedulian UGM terhadap difabel seperti kami,” ujarnya.
Fajar juga menyoroti bahwa peresmian ini dilangsungkan pada hari yang punya makna mendalam secara global, memberikan pesan kuat tentang bagaimana UGM menghargai hak asasi manusia, khususnya kepada difabel.
Lebih lanjut, Aulia Rachmi Kurnia, Mahasiswa difabel Netra dari Sastra Indonesia FIB, mengungkapkan apresiasinya terhadap peresmian ini. Menurutnya, peresmian ULD merupakan langkah awal yang positif untuk menunjukkan komitmen kampus dalam memfasilitasi lingkungan pembelajaran yang berpihak kepada difabel. Aulia berharap ULD dapat memastikan akses bagi mahasiswa difabel, termasuk kesempatan belajar yang sama dengan mahasiswa lainnya.
Sementara itu, Filipus Yudiandito, Mahasiswa difabel Fisik dari Fakultas Hukum, menyebut peresmian ini sebagai simbol dimulainya babak baru dalam pemenuhan hak mahasiswa difabel. Menurutnya, langkah ini menunjukkan komitmen UGM dalam menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan terkait pendidikan inklusif, seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang difabel.
Pandangan berbeda disampaikan oleh Fadliah Sarita Rustam, Mahasiswa Magister Kimia dengan difabel Mental. Ia mengibaratkan peresmian ini sebagai halaman pertama dalam buku baru ULD UGM.
“Peresmian ini memberikan harapan besar bagi mahasiswa difabel untuk semakin dilibatkan dalam berbagai sektor di UGM. Ini adalah rumah tempat kami bisa menjadi diri sendiri dan mengembangkan potensi secara maksimal,” tuturnya.
Dengan berbagai harapan dan antusiasme ini, keberadaan ULD diharapkan mampu memberikan dampak nyata tidak hanya bagi mahasiswa difabel, tetapi juga dalam menciptakan atmosfer akademik yang mendukung bagi semua. Sebuah langkah kecil yang menjanjikan perubahan besar menuju pendidikan yang adil bagi siapapun.[]
Reporter: Bima Indra
Editor : Ajiwan