Views: 18
Solidernews.com – Pada tanggal 30 September 2024, CBM membawa setiap country directornya dari berbagai negara untuk melakukan kunjungan ke Solo, lebih tepatnya Restoran Royal Pringsewu. Untuk melihat detail alur berlangsungnya acara tersebut seperti apa dapat dilihat pada tulisan dengan link https://solidernews.com/good-projects-visit-2024-cbm-global-gathering-jadi-ajang-perkenalkan-organisasi-difabel-mitra-program-good-ke-kancah-internasional/ . Untuk tulisan yang ini, penulis tidak akan mengulang tulisan yang sudah dibahas pada link tersebut. Melainkan penulis sebagai orang yang juga mengikuti acara tersebut akan menyampaikan mengenai hal-hal yang menurut penulis menarik yang terjadi selama acara tersebut yang belum tercantum dalam tulisan di link tersebut.
KPSI pertama yang mendapatkan kunjungan dari pihak internasional
Fida Nastiti selaku koordinator KPSI jawa Tengah menyatakan bahwa selama ini belum ada KPSI manapun yang pernah mendapatkan kunjungan secara langsung dari mancanegara. KPSI pusat sekalipun belum pernah mendapatkan kunjungan dari pihak international. Dengan adanya kunjungan CBM ke KPSI Solo menjadikan KPSI Solo menjadi organisasi KPSI pertama yang mendapatkan kunjungan dari berbagai negara yang berbeda dengan skala internasional. Fida menyatakan bahwa dirinya bangga dengan KPSI Solo karena mendapatkan kunjungan dari mancanegara dan mempersiapkan diri sebagai tuan rumah dengan baik.
KPSI Solo mempresentasikan tentang komunitasnya menggunakan Bahasa inggris
Hal lain yang menarik menurut penulis adalah tentang bagaimana KPSI Solo mempersiapkan presentasi yang memperkenalkan komunitasnya. Dalam presentasi tersebut, Bahasa yang digunakan dalam slide presentasinya adalah Bahasa inggris. Tidak hanya itu saja, Fithri selaku yang mewakili KPSI solo untuk presentasi menjabarkan presentasinya kepada peserta dengan mengunakan Bahasa inggris sebagai Bahasa utamanya, lalu diselilingi dengan sedikit Bahasa Indonesia. Bagi penulis, hal ini menunjukkan bahwa betapa seriusnya KPSI Solo dalam menyambut delegasi internasional.
Ajang unjuk kemampuan anggota KPSI solo
Selama acara tersebut berlangsung, KPSI juga memiliki kesempatan untuk unjuk kemampuan mereka masing-masing. Contoh, Ami selaku anggota KPSI Solo yang menjadi MC selama acara tersebut berlangsung yang juga menggunakan bahasa inggris selama menjadi MC. Hendra dan dua kawan lainnya yang menunjukkan kemampuannya bernyanyi. Fithri selaku ketua KPSI Solo menunjukkan kemampuan presentasi dan kemampuan untuk bercanda menggunakan bahasa inggris. Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan kepada anggota KPSI Solo lain yang terlibat untuk menjadi panitia, menjadi tuan rumah, mengelola acara untuk tamu spesial yang datang dari negara yang berbeda-beda.
Hikmah lain dari adanya kunjungan CBM ke KPSI Solo
Kunjungan CBM yang berasal dari berbagai negara ke KPSI Solo adalah kesempatan yang langka dan special untuk KPSI Solo. secara tidak langsung kesempatan-kesempatan yang langka dan berharga ini dapat berefek pada penguatan kekompakan internal anggota KPSI Solo, perasaan kepercayaan diri sebagai organisasi/komunitas difabilitas tak terlihat (invisible difability) yang diakui keberadaannya. Tentu saja, secara tidak langsung, kesempatan yang langka dan special ini membuat kapasitas internal KPSI Solo menjadi lebih kuat lagi yang hal tersebut sesuai dengan tujuan program GOOD.[]
Penulis : Rahmat Fahri Naim
Editor : Ajiwan Arief
Biodata penulis
Rahmat Fahri Naim merupakan individu dengan difabel ganda. Pertama ia memiliki kondisi spektrum autisme. Kedua, ia memiliki kondisi narkolepsi, kondisi yang masuk dalam kategori gangguan langka atau rare disorder. Saat ini tergabung di Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel Indonesia. Ia memiliki minat untuk mendalami isu isu Invisible Difability atau yang dalam Bahasa Indonesianya disebut difabel tak kasat mata. Penulis bisa dihubungi melalui akun r_fahri_n yaitu id instagramnya.