Views: 13
SoliderNews.com, Yogyakarta – WARGA masyarakat difabel, memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Merangkul mereka, agar mendapat pengetahuan yang cukup tentang berbagai informasi mengenai Pemilu 2024, menjadi salah satu komitmen Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta. Selanjutnya, informasi bisa dilanjutkan atau disebarkan kepada difabel, melalui komunitas-komunitas yang ada.
Tersebut di atas, disampaikan Jantan Putra Bangsa, salah seorang Komisioner Bawaslu Kota Yogyakarta, pada kegiatan penyusunan konsep aksi bersama komunitas dan lembaga masyarakat, untuk pemilu bersih di Kota Yogyakarta. Sebuah kegiatan yang diinisiasi LKiS (Lembaga Kajian Islam dan Sosial), di New Saphir Hotel, Jalan Laksda Adisucipto 38 Yogyakarta, Rabu (27/9/2023).
Pada kesempatan kali itu, Jantan juga menyampaikan komitmen Bawaslu Kota Yogyakarta, dalam mewujudkan Pemilu 2024 ramah dan aksesibel. Ketersediaan informasi dan alat sosialisasi yang aksesibel, akan menjadi perhatian Bawaslu, dalam tugas pengawasannya. Demikian juga ketersediaan templete bagi difabel netra, pada saat pencoblosan di TPS (tempat pemungutan suara).
Empat aksi menjadi tindak lanjut dari kegiatan yang dimoderatori Tri Wahyu, seorang aktivis sekaligus pegiat isu difabel. Pertama, berkolaborasi dalam pencegahan, pengawasan, dan menindaklanjuti segala pelanggaran yang terjadi pada hak-hak politik difabel, pada Pemilu Serentak 2024 secara inklusif.
Kedua, berkomitmen mendukung pemilu yang aman; tertib; damai; berintegritas; tanpa hoaks; tanpa ujaran kebencian; tanpa politisasi suku, agama, ras, dan antaragama (SARA); serta tanpa politik uang. Ketiga, meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat yang benar dan sama tentang kesetaraan difabel dan ragamnya di sektor pemilu. Keempat, meningkatkan pengawasan partisipatif hak-hak politik warga masyarakat difabel, dalam Pemilu Serentak 2024 secara inklusif.
Pada akhir sesinya, Jantan pun mengimbau, agar komunitas difabel berperan aktif mengajak para anggota yang sudah memiliki hak suara, ikut berperatisipasi pada pemulu 2024 mendatang. Himbauan ini mengingatkan bahwa pada pemilu lima tahun sebelumnya, baru 53 persen difabel Kota Yogyakarta, yang menggunakan hak suaranya. Dia berharap, pemilu yang akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024, seluruh warga Kota Yogyakarta dapat menyalurkan hak suaranya. Tanpa kecuali, dofabel.[]
Reporter: Harta Nining Wijaya
Editor : Ajiwan Arief