Views: 22
Solidernews.com, Yogyakarta— Aulia Rachmi Kurnia, mahasiswa difabel netra dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, baru saja menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali perunggu di PEPARNAS XVII cabor Goal Ball Putri yang digelar di Solo, Jawa Tengah setelah menang dari Provinsi Kalimantan Timur. Keberhasilannya ini tidak diraih dengan mudah, melainkan melalui perjalanan panjang penuh suka dan duka.
Aulia yang kemarin mewakili Provinsi DIY itu, menceritakan bahwa awalnya ia tertarik pada goal ball setelah bergabung dengan teman-teman difabel di Yogyakarta pada tahun 2014 silam. Ia mengaku tak pernah membayangkan bahwa olahraga tersebut akan menjadi bagian besar dalam hidupnya kelak. Ia terjun pertama kali ke dunia atletik dengan mengikuti seleksi lari, namun takdir membawa Aulia pada goalball.
“Awalnya hanya ikut-ikut teman di asrama, pas ada seleksi ya coba aja. Ternyata kepilih buat ikut PEPARNAS 2016 di Jawa Barat, sayangnya waktu itu belum rezeki bisa berangkat,” kenangnya saat diwawancarai, Selasa (15/10).
Tidak menyerah sampai situ, Aulia terus berusaha mengasah kemampuannya. Pada tahun 2018, ia kembali mengikuti seleksi nasional untuk ASEAN Para Games, namun belum berhasil menjadi kontingen Indonesia. Meski demikian, Aulia menemukan kecintaannya pada goal ball. “Setiap main goalball, rasanya semua masalah hilang. Pegang bola, kayak senang banget,” ujarnya dengan antusias.
Perjalanannya tak selalu mulus. Setelah beberapa kali gagal di seleksi nasional, Aulia tetap bersemangat dan terus berlatih. Tahun 2019 menjadi salah satu momen penting bagi Aulia saat tim DIY yang ia wakili berhasil menjadi juara tiga di Kejuaraan Nasional, dan kemudian meraih juara satu di ajang Peparda DIY pada tahun yang sama.
Ketika pandemi melanda pada tahun 2020, banyak kompetisi olahraga yang tertunda, namun semangat Aulia untuk terus berprestasi tak pernah surut. Pada Peparda DIY 2022, ia kembali mengharumkan nama Yogyakarta dengan meraih juara satu untuk tim goal ball putri.
Di balik setiap kemenangan dan perjuangannya, selalu ada sososk teman-teman, keluarga, dan pelatih yang selalu menemani dan mendukungnya. Baginya, mereka adalah sumber motivasi yang membuatnya terus bangkit meski berulang kali menemui kegagalan.
Selain menjadi atlet, Aulia juga menghadapi tantangan lain sebagai mahasiswa UGM. Menyeimbangkan waktu antara kuliah dan latihan sering kali menjadi dilemma dirinya. Namun ia menemukan solusi dengan senantiasa berdiskusi bersama dosen dan pelatih.
“Ya kadang bentrok, tapi bisa diatasi dengan komunikasi yang baik. Dosen dan pelatih juga memahami kondisi aku sebagai mahasiswa sekaligus atlet,” jelas Aulia.
Setelah meraih medali perunggu di PEPARNAS XVII, Aulia belum merasa puas. Ia bertekad untuk terus berlatih lebih keras dan mengincar target yang lebih tinggi di masa depan. “Setelah ini, latihannya pasti lebih keras lagi. Jangan cepat puas, masih banyak yang harus dicapai,” ujarnya penuh semangat.
Perjalanan panjang Aulia Rachmi Kurnia dalam mengejar mimpinya di dunia goal ball menjadi bukti bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil dan membuahkan prestasi. Sebagai atlet dan mahasiswa, Aulia tidak hanya menjadi inspirasi bagi sesama atlet difabel, tapi juga bagi mahasiswa lainnya untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian.[]
Repoter: Bima Indra
Editor : Ajiwan