Views: 50
Solidernews.com – Perkembangan teknologi asistif bagi difabel terus berkembang seiring berjalannya waktu, termasuk dalam hal pengembangan teknologi audio game. Salah satunya dilakukan oleh Muhammad, seorang mahasiswa semester tujuh dari Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia di Medan, yang menghadirkan pengalaman berburu milyaran dalam kuis “Who Wants to Be a Millionaire” yang dapat diakses oleh difabel netra dalam bentuk audio game.
“Game ini terinspirasi dari kuis televisi yang pernah ada tahun 2006-2007. Idenya mengadaptasi format acara kuisnya, khususnya pada bagian inti permainannya,” ungkap Muhammad saat berbicara tentang latar belakang game yang dikembangkannya.
Sesuai dengan format kuis legendaris yang pernah tayang di televisi yang dulunya dibawakan oleh Tantowi Yahya tersebut, Muhammad merancang permainan audio game ini semirip mungkin dengan gaya permainan yang identik dengan istilah kursi panas bahkan sampai pada sentuhan ciri khas musiknya yang otentik, “pemain disimulasikan duduk di ‘kursi panas’ dan diberi 15 pertanyaan pilihan ganda. Semakin banyak menjawab, semakin besar hadiahnya. Mulai dari 50.000 hingga potensi hadiah utama satu miliar.”
Menggunakan teknologi bahasa pengembangan web modern, Muhammad merancang permainan yang sepenuhnya dapat diakses melalui navigasi pembaca layar dan kombinasi shortcut keyboard, membuat pemain difabel netra mampu untuk mengikuti setiap babak dengan mudah dan menyenangkan dalam audio game ini, “Kami memberikan waktu default 2 menit untuk setiap pertanyaan, menyesuaikan kecepatan navigasi teman-teman ketika menggunakan pembaca layar,” terang pemuda yang juga kerap disapa Muhammad Gagah tersebut.
Mekanisme permainan mengikuti konsep asli “Who Wants to Be a Millionaire”, dengan adanya tiga fitur bantuan kunci: 50:50 (menghilangkan dua jawaban salah), tanya penonton, dan telepon teman. “Setiap bantuan hanya bisa digunakan sekali per permainan, persis seperti versi aslinya,” Muhammad menjelaskan dengan antusias.
Tantangan terbesar dalam pengembangan game ini tidak sedikit, “Saya menghadapi kendala teknis, terutama dalam mengimplementasikan fitur-fitur kompleks. Saya menggunakan dua framework bahasa pemrograman yang berbeda, yang membuatnya cukup menantang,” ungkap programer muda asal Kalimantan Selatan tersebut jujur.
Selain itu, kendala teknis yang paling mencolok adalah masalah styling dan hal-hal yang sifatnya visual, “Biasanya, styling atau tampilan visual seperti mengurusi soal CSS-nya itu sulit sekali, terlebih dalam kondisi totally blind.”
Lebih lanjut, Muhammad menjelaskan sejauh ini dalam proses pengembangan game ini masih sendiri dan dibantu dengan dukungan kecanggihan layanan kecerdesan buatan (Artificial intelligence), “Saya hanya memiliki kontribusi sekitar 30-40% dalam pengembangan game ini. Sisanya adalah hasil kolaborasi dengan Artificial intelligence (AI),” akunya rendah hati.
Game ini dirancang sebagai browser game, yang memudahkan akses tanpa perlu proses instalasi yang rumit, “Proses pengembangannya memakan waktu sekitar satu minggu, dan tentunya Saya terus berusaha melakukan pembaruan dan perbaikan,” jelasnya tentang proses kreatif di balik game tersebut.
Apresiasi pengguna pun mulai berdatangan. Said Sanjaya, salah seorang pengguna berkomentar, “Wah mantap ini mas!” Sementara Dede dari Denpasar memberikan pujian yang tak kalah antusias, “Weleh, weleh, weleh! Mantap sekali, Abangku ini. Sudah dicoba, dan ringan banget di handphone. Bang, keren!” ujar mereka dalam forum teknologi yang membahas game ini.
Muhammad sendiri mengakui bahwa game ini masih dalam tahap pengembangan, “Masih banyak fitur yang ingin kami tambahkan, misalnya, rencana untuk mengintegrasikan fitur bantuan melalui WhatsApp atau fitur berbagi yang saat ini belum tersedia.”
“Intinya, pengembangan game ini tidak akan dilakukan terburu-buru, sebab ini pada dasarnya dibuat untuk hiburan dan mengasah keterampilan pengetahuan saya di bidang programing juga. Pastinya saya akan terus mengembangkannya secara bertahap,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Untuk mengakses game ini secara gratis, dapat mengunjungi tautan berikut melalui perangkat desktop maupun ponsel pintar: https://mgagah.my.id/mygame/. Sementara untuk mulai memainkannya, pemain tinggal mengakses menu-menu permainan seperti audio, start game, memilih jawaban, dan menu lainnya dengan menggunakan tombol navigasi browser yang sering digunakan pada browser seperti tombol tab, panah kanan kiri atau atas bawah, enter, huru B sebagai shortcut menuju ke tombol, dan lain-lain.
Catatan: Game ini hanya permainan biasa yang bertujuan untuk hiburan dan mengasah pengetahuan umum. Nominal hadiah yang berhasil diraih dalam setiap permainan yang dilakukan, hanya sebatas nilai yang tampil di layar, bukan sebuah nominal nyata yang bisa dicairkan dalam bentuk uang fisik atau keuntungan sejenis lainnya.[]
Reporter: Syarif
Editor : Ajiwan