Views: 16
Solidernews.com – Disaksikan lebih dari seratus pasang mata, Aziz, seorang anak down syndrom di atas panggung melakukan gerakan shaking (menggoyang-goyangkan) gelas yang dibawanya, salah satu tahapan proses saat ia membuat ramuan ice lychee tea. Sementara mentor dan fasilitator dari @treestori_coffee terus memberikan aba-aba untuk tahapan selanjutnya hingga ia selesai melakukan praktik sebagai barista.
Ya, Sabtu siang itu di tengah banyaknya perhatian para pengunjung Pasar Moderen Intermoda BSD Tangerang, lebih dari 50 anak berkebutuhan khusus yang tergabung dalam organisasi Persatuan Orangtua Anak Down syndrome (Potads) didampingi oleh orangtuanya mengikuti workshop menjadi barista. Workshop difasilitasi oleh @treestori_coffee bekerja sama dengan Potads.
Tak hanya Aziz saja, beberapa anak tampak naik ke atas panggung berpraktik membuat sajian kopi layaknya seorang barista.
Hasil kreasi yang ditunjukkan oleh para anak berkebutuhan khusus tersebut sama enaknya dengan barista pada umumnya. Bahkan dalam workshop tersebut juga diajari teknik brewing. Manual brewing adalah salah satu teknik manual menyeduh kopi tanpa alat esspreso dan diperlukan kertas penyaring.
Tentu dengan arahan pola yang jelas, standar ukuran, penataan dan penyusunan ruang yang jelas. Ditambah dengan pelatihan, maka hasil yang diwujudkan sama enaknya dengan barista bahkan melebihi. Ditambah dengan rasa bahagia yang ada pada mereka, tentu akan menambah nikmat rasa kopi. Tentu dibutuhkan fokus yang intens serta ditambah konsentrasi tinggi, takaran yang pas dan presisi yang tinggi.
Anak-anak berkebutuhan khusus seperti down syndrome dan autis serta lainnya bisa mengikuti pelatihan ini sebab para orangtua dan mentor akan berfokus kepada kelebihan yang dimiliki oleh mereka. Bukan pada kekurangannya. Kesempatan kerja di bidang ini juga akan terbuka luas. Selain untuk menunjukkan. bahwa mereka mampu dan bisa bersosialisasi tentu juga mendidik untuk kemandirian ekonomi. Karena tidak selamanya mereka akan didampingi oleh orangtua. Pada saatnya nanti mereka akan tumbuh, berkembang, bekerja, berkegiatan dan menghasilkan yang berguna untuk kelangsungan hidup mereka.
Baru-baru ini BBC Indonesia menayangkan video Joanne, seorang ibu di Inggris yang memiliki anak autis. Ia membuka gerai jus buah dan mengajari anaknya dalam penyajian dan menjual agar ia berinteraksi secara sosial dengan warga. Dalam video diperlihatkan bagaimana ia memberi instruksi proses-proses dalam membuat jus jeruk dan dipertontonkan pula antusias warga yang membeli produk mereka Joanne berpesan kepada para orangtua anak berkebutuhan khusus agar mereka merawat anaknya dan saling mendukung satu sama lain.[]
Reporter: Astuti Parengkuh
Editor : Ajiwan