Views: 16
Solidernews.com – Jakarta-Senen, 27 Februari 2024, sebanyak 40 difabel berpartisipasi dalam sebuah acara yang diadakan atas dukungan dari PT Indonesia Tbk (Danamon) melalui platform D-Bank Pro, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikenal dengan nama Danamon Peduli. Kolaborasi tersebut melibatkan Sunyi Coffee sebagai mitra.
Dengan dukungan dari Sunyi Coffee, para peserta tidak hanya belajar tentang teknik pembuatan kopi, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam penyajian dan presentasi kopi. Acara ini menjadi momen penting bagi difabel untuk merasakan inklusi dan mendapatkan pengakuan atas potensi serta kontribusi mereka dalam dunia kerja.
Melalui kolaborasi ini, Danamon dan Sunyi Coffee turut berperan dalam memberikan kesempatan yang adil bagi individu difabel untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka. Diharapkan, acara ini akan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih mendukung inklusi difabel dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja dan industri kreatif.
Mario P Hasudungan Gultom, pemilik Kedai Kafe Sunyi mengungkapkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada 40 difabel terutama Tuli dilakukan dalam empat gelombang dengan intensitas empat hari pelatihan teori dan satu bulan terjun langsung di lapangan untuk setiap gelombang.
“Pelatihan teori selama empat hari dan satu bulan terjun langsung di lapangan,” kata Pemilik Kedai Kafe Sunyi Mario P Hasudungan Gultom di Jakarta, Senin Silam.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan kemampuan kepada Tuli. Setelah menyelesaikan program magang, para peserta akan menerima sertifikat yang memvalidasi kelayakan mereka untuk bekerja. Hal ini dapat membuka peluang kerja yang lebih luas di masa depan.
Selain itu, dengan dukungan dari Danamon, kegiatan pelatihan Literasi Finansial untuk peserta juga berjalan lancar. Materi pelatihan mencakup topik perencanaan keuangan, manajemen keuangan, pemahaman produk keuangan, dan pentingnya menggunakan keuangan dengan bijak. Harapannya, pelatihan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi peserta dalam membangun masa depan yang lebih baik dan mandiri secara finansial.
Abdul Hadi, Sustainability Finance Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menyatakan bahwa visi Danamon untuk Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan tercermin dalam program ini. Dia menambahkan, “Kami berharap, ilmu yang mereka dapatkan akan berguna bagi mereka sebagai bekal menjadi Barista handal yang cerdas – bukan hanya ahli mengolah kopi, tapi juga cerdas secara finansial – sehingga mereka bisa menyongsong masa depan yang lebih baik dan bisa menjadi mandiri secara finansial. Hal ini sejalan visi Danamon untuk Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan,” jelas Abdul Hadi, Sustainability Finance Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Daniel Darma Putra, seorang peserta dalam program ini, menyampaikan harapannya untuk adanya peningkatan jumlah program serupa di masa mendatang. Menurutnya, semakin banyak program semacam itu akan membuka kesempatan yang sama bagi pemberdayaan teman-teman difabel lainnya seperti yang telah dia dan rekan-rekannya nikmati dalam program tersebut. “Saya berharap ke depannya, semakin banyak program-program seperti ini, sehingga kesempatan untuk pemberdayaan teman-teman disabilitas yang lain juga sama seperti yang kami dapatkan di sini,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan dari Sunyi Coffee juga menyatakan apresiasinya terhadap kerja sama dengan Danamon. Mereka berharap kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut, memberikan bantuan yang berkelanjutan bagi teman-teman difabel untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Mario Gultom, Ketua Yayasan Sunyi Harapan Indonesia, menambahkan, “Saya juga senang karena mereka mendapatkan pelatihan tentang finansial, sehingga mereka bisa lebih waspada terhadap jebakan pinjaman online dan berbagai penipuan online yang banyak menargetkan teman-teman ddisabilitas. Mereka juga sekarang bisa menyimpan uang dengan pintar dan bijaksana. Kami berharap teman-teman disabilitas bisa terus berkembang dan tetap menjaga semangatnya agar kelak mereka bisa bekerja menjadi barista di kafe atau di hotel, atau bahkan membuka coffee shop sendiri.”[]
Reporter: Hasan
Editor : Ajiwan